Wednesday, June 10, 2009

Beringin (Ficuc Benyamina L.)


Tumbuhan ini berasal dari suku Moraceae. Di Indonesia, namanya bermacam-macam. Di Sumatera, biasa disebut Waringin. Di dataran Sunda, namanya Caringan, sedangkan di Jawa disebut Waringin.

Beringin banyak ditemukan di tepi jalan, pinggiran kota atau tumbuh di tepi jurang. Pohonnya besar, tinggi 20-25 m, berakar tunggang. Batangnya tegak, bulat, permukaan kasar, coklat kehitaman, percabangan simpodial, pasa batang keluar akar gantung (akar udar). Daun tunggal, bertangkai pendek, letak bersilang berhadapan, bentuknya lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 306 cm, lebar 2-4 cm, pertualangan bentuk corong, mahkota bulat, halus, kuning kehijauan.
Buah buni, bulat, panjang 0,5-1 cm, masih muda hijau, setelah tua merah. Sedangkan bijinya bulat, keras, dan putih.

Kandungan Kimia


Akar udara mengandung asam amino, fenol, gula, dan asam orange.

Indikasi

Akar udara bermanfaat untuk mengatasi:
- Pilek, demam tinggi,
- Radang amandel (tonsilitis),
- Nyeri pada rematik sendi, dan
- Luka terpukul (memar).
- Daun bermafaat untuk mengatasi:
- Influenza,
- Radang saluran napas (bronkitis), batuk rejan (pertuisis),
- Malaria,
- Radang,
- Radang usus akut (akut enteritis), disentri, dan
- Kejang panas pada anak.

Contoh Pemakaian


Kejang panas pada anak

Ambil 100 g daun beringin segar, dicuci lalu direbus dengan 5 liter air selama 25 menit. Air rebusan ini selagi hangat digunakan untuk memandikan anak yang sakit.

Radang usus akut dan disentri

Ambil daun beringin segar sebanyak 500 g. Kemudian dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore, masing-masing ½ gelas.

Radang Amandel

Ambil akar udara beringin sebanyak 180 g, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Tambahkan 1 gelas cuka. Setelah dingin digunakan untuk kumur-kumur (gargle). Lakukan beberapa kali sehari.

Bronkitis Kronis

Ambil 75 g daun beringin segar dan 18 g kulit jeruk mandarin, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang, dan malam hari. Lakukan selama 10 hari.


Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1, dr Setiawan Dalimartha, Trubus Agriwidya, Anggota Ikapi, Jakarta, 1999.

No comments:

Post a Comment