Thursday, December 24, 2009

Landep (Barleria prionitis L.)


Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia tropik dan Afrika Selatan, tumbuhan yang mempunyai nama bunga landak di sumatera, jarong, kembang landep dan landep di Jawa, landhep di Madura di Indonesia banyak ditemukan di daerah yang beriklim kering, tumbuh liar atau ditanam untuk pagar dari dataran rendah sampai 400 m dpl.

Perdu, tinggi 1,5 - 2 m. Batang berkayu, segi empat, berbuku-buku, berambut, berduri kuat yang terdapat pada ketiak-ketiak daun. Daun tunggal, daun muda berambut, letak berhadapan, panjang tangkai daun 4 - 8 mm. Helai daun jorong sampai lanset atau bundar telur memanjang, ujung meruncing, pangkal meruncing menyempit sepanjang tangkai, tepi rata agak berombak, panjang 2 - 28 cm, lebar 2 - 6,5 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau. Bunga tunggal, simetris dua sisi, di ketiak daun, mahkota bertaju hijau, bentuk elips memanjang, warnanya kuning. Buah kotak, bulat telur, pipih, ujung agak lancip, keras, terbagi dua, warnanya hijau. Biji bulat telur, pipih mengkilap seperti beludu, warna cokelat. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.

Sifat dan Khasiat
Daun memiliki bau yang lemah, rasa agak kelat. Berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik), tonik, pereda demam (antiperik) dan peluruh dahak. Akar berkhasiat sebagai pereda demam (antiperik) serta kulit kayu berkhasiat sebagai peluruh dahak dan peluruh keringat (diaforetik).

Kandungan Kimia
Daun landep mengandung saponin, flavonoida, tanin, garam kalium dan silikat. Sedangkan akar mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.

Bagian yang digunakan
Daun dan akar.

Indikasi
Daun berguna untuk pengobatan: Rematik, Sakit pinggang, Demam, Sakit perut, Perut busung air, Kencing kurang lancar, Kudis, Gusi nyeri dan Beser mani (spermatorea).
Akar berguna untuk mengatasi cacingan.

Cara Pemakaian
Untuk pemakaian luar daun segar secukupnya digiling halus untuk pengobatan rematik, nyeri punggung, panu, sakit kepala dan sakit gigi. Akar untuk obat demam, luka, kurap. Air perasan akar untuk obat tetes pada radang telinga.

Efek farmakologis
Rebusan daun landep dan daun kumis kucing yang diberikan pada tikus putih menunjukkan kenaikan pengeluaran air kencing secara bermakna. Antar rebusan daun landep konsentrasi 20%, 40% dan rebusan daun kumis kucing konsentrasi 10%, 40% tidak menunjukkan perbedaan bermakna (Trifena Fennny Gowinda, Fak. Farmasi Univ. Widya Mandala, 1992)

Lebih tinggi konsentrasi infus daun landep terhadap kelarutan batu ginjal kalsium dan kalium secara in vitro, bahan yang terlarut semakin banyak, kecuali kalsium, konsentrasi tertinggi 7,5% (Sudarmono, Fak. Farmasi UGM, 1990)

Contoh Pemakaian
Luka
Sebanyak 15g akar daun landep dicuci bersih. Tambahkan 1/4 sendok teh kapur sirih. Tumbuk sampai lumat, kemudian tempelkan pada luka.

Kurap, Panu
Akar secukupnya digiling halus. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis, lalu diaduk merata sampai seperti bubur. Balurkan pada kurap, lalu dibalut. Ganti 2 kali sehari, sampai sembuh.

Rematik, Sakit Pinggang, Sakit Kepala
Segenggam daun landep segar dicuci lalu digiling halus. Tambahkan air kapur sirih secukupnya sambil diaduk merata sampai menjadi seperti bubur kental. Balurkan ke bagian tubuh yang sakit. Bila sakit kepala, balurkan di kening

Sakit Gigi
Daun dikunyah dengan gigi yang sakit

Gusi Nyeri dan Berdarah
Daun landep segar dicuci lalu digiling halus. Air perasanya ditambahkan sedikit madu. Gunakan untuk memoles gusi yang sakit.

Demam, Sakit Perut, Kencing Sedikit
Sebanyak 1 genggam daun landep segar dicuci lalu diseduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin disaring, lalu diminum.

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia / Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi

Friday, December 18, 2009

Kumis Kucing (Orthosiphon Spicatus B.B.S)


Kumis kucing tumbuh liar di sepanjang anak sungai dan selokan atau ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan obat dan dapat ditemukan di daerah dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl.

Terna, tahunan, tumbuh tegak, tinggi 50-150 cm. Batang berkayu, segi empat agak beralur, beruas, bercabang, berambut pendek atau gundul, berakar kuat. Daun tunggal, bulat telur, elips atau memanjang, berambut halus, tepi bergerigi, ujung dan pangkal runcing, tipis, panjang 2-10 cm, lebar 1-5 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk dalam tandan yang keluar di ujung percabangan, berwarna ungu pucat atau putih, benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Buah berupa buah kotak, bulat telur, masih muda berwarna hijau, setelah tua berwarna hitam.

Kumis kucing dapat diperbanyak dengan biji atau setek batang.

Sifat dan Khasiat
Herba kumis kucing rasanya manis sediit pahit, sifatnya sejuk. Berkhasiat antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan panas dan lembab, serta menghancurkan batu saluran kencing.

Kandungan Kimia
Orthosiphonin glikosida, zat samak, minyak asiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, mioinositol dan sinensetin. Kalium berkhasiat diuretik dan pelarut batu saluran kencing, sinensetin berkhasiat antibakteri.

Bagian yang Digunakan
Bagian yang digunakan adalah herba, baik yang segar maupun yang telah dikeringkan.

Indikasi
Herba kumis kucing digunakan untuk pengobatan:
• Infeksi ginjal akut dan kronis
• Infeksi kandung kencing (sistitis)
• Kencing batu
• Sembaba karena timbunan cairan di jaringan (edema)
• Kencing manis (diabetes mellitus)
• Tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Rematik gout

Cara Pemakaian
Rebsu 30-60 g herba kering atau 90-120 g herba segar, lalau minum air rebusannya. Herba kumis kucing yang kering ataupun yang segar juga bisa diseduh, lalu diminum seperti teh.

Efek Farmakologis
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pengaruh infus daun tempuyung dan infus daun kumis kucing terhadap kelarutan kalsium batu ginjal secara in vitro sebagai berikut:
Kadar kalsium batu ginjal yang terlarut dalam infus daun tempuyung dan infus daun kumis kucing dipengaruhi oleh kadar kalium dalam cairan infus dan kemungkinan adanya senyawalain yang menambah kelarutan kalsium batu ginjal.
pada kadar infus 0.5%, 1% dan 2% kadar kalsium batu ginjal yang terlarut dalam infus daun tempuyung lebih baik daripada infus daun kumis kucing.
Pada kadar infus 5%, 7.5% dan 10%, kadar kalsium batu ginjal yang terlarut dalam infus daun kumis kucing lebih baik daripada infus daun tempuyung (Agus Tri Cahyo, FF UGM 1990)
Pada uji toleransi glukosa oral, pengaruh infus kombinasi daun sambiloto dan daun kumis kucing dibandingkan dengan infus kedua tumbuhan secara tunggal terhadap perubahan kadar glukosa darah kelinci diperoleh hasil sebagai berikut:
Pemberian infus daun kumis kucing 0.129 g/kg bb tidak dapat menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan kontrol
Pemberian infus daun sambiloto 0.3 g/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah kelinci secara nyata.
Pembierian infus kombinasi (daun kumis kucing 0.129 g/kg bb dan daun sambiloto 0.3 g/kg bb) mempunyai efek penurunan yang lebih besar dibandingkan dengan infus daun sambiloto saja, bahkan mempunyai efek yang sebanding dengan suspensi glibenklamid (Minggawati, FF WIDMAN 1990)
Berdasarkan perbandingan khasiat peluruh kecing (diuretik) infus daun muda dan daun tua tanaman kumis kucing pada kelinci, diperoleh hasil bahwa infus 20% daun muda yang paling efektif sebagai diuretik (terutama pada menit ke -45). Selanjutnya, tidak ada peningkatan. Kesimpulannya, daun muda lebih efektif sebagai diuretik, awal kerja yang cepat dan masa kerja yang relatif singkat (Ninuk Kus Dasa Asiafri Harini, JB FMIPA UNAIR 1989).
Kadar sinensetin dalam daun kumis kucing yang tertinggi terdapat dalam daun tua yang berbunga (0.365%), sedangkan yang terkecil berasal daru daun muda yang berbunga putih (0.095%).

Contoh Pemakaian
Infeksi ginjal, sembab karena timbunan cairan dalam jaringan, hipertensi.
Cuci herba segar kumis kucing, herba daun sendok, rumput lidah ular, masing-masing 30g, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersesa satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Infeksi saluran kencing, sering buang air kecil (sedikit dan anyang-anyangan)
Sediakan herba segar daun kumis kucing, meniran dan akar alang-alang masing-masing 30g, lalu cuci sampai bersih. Selanjutnya, potong-potong seperlunya, kemudian rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa separonya. Seteelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Kencing Batu
Cuci 90g herba kumis kucing, lalu rebus dalam 1 liter air. Biarkan mendidih sampai tersisa 750 cc. Setelah dingin minum 3 kali sehari, masing-masing 1/3 bagian. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Kencing Manis
Cuci daun kumis kucing dan sambiloto segar masing-masing 7 lembar, 3/4 jari batang brotowali, lalu potong-potong seperlunya. Rebus semua bahan dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 2 gelas. Selanjutnya dinginkan dan saring. Ramuan ini dapat diminum pagid dan sore gari, masing-masing 1 gelas. 1/2 jam sebelum makan. Meskipun ramuan ini rasanya pahit, jangan ditambah madu ataupun air gula.

Sumber: Atlas tumbuhan Obat Ind/Dr. Setiawan Dalimartha/Hd

Wednesday, December 9, 2009

Kucing-kucingan (Acalypha indica L.)


Kucing-kucingan merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, maupun di lereng bukit.

Herba semusim, tegak, tinggi 30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang kasar, berambut halus. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak tersebar. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lanset, tipis, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 2.5-8 cm,lebar 1.5-3.5 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, berkelamin satu, keluar dari ketiak daun, kecil-kecil, dalam rangkaian berbentuk bulir. Buahnya buah kotak, bulat, hitam. Biji bulat panjang, berwarna cokelat. Akarnya akar tunggang, berwarna putih kotor.

Akar tumbuhan ini sangat disukai oleh kucing dan anjing, yang dikonsumsi dengan cara dikunyah.

Kucing-kucingan dapat diperbanyak dengan biji.

Sifat dan Khasiat
Rasa pahit, sifatnya sejuk, astrigen. herba ini berkhasiat antiradang, antibiotik, peluruh kecing (diuretik), pencahar dan penghenti perdarahan (hemostatis).

Kandungan Kimia
Daun, batang dan akar mengandung saponin dan tanin. Batangnya juga mengandung flavonoida dan daunnya mengandung minyak asiri.

Bagian yang Digunakan
Seluruh bagian tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat, dalam bentuk segar atau yang telah dikeringkan.

Indikasi
Herba ini digunakan untuk pengobatan:
• Disentri basiler, diesentri amuba, diare,
• Anak dengan berat badan rendah (malnutrisi),
• Gangguna pencernaan makanan (dispepsi),
• Perdarahan, seperti mimisan (epistaksis), muntah darah (hematemesis), berak darah (melena), kencing darah (hematuria),
• Malaria dan,
• Susah buang air besar (sembelit)

Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus 9-15 g herba kering atau 30-60 g herba segar. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum.

Untuk pemakaian luar, giling herba segar sampai halur, lalu bubuhkan ke tempat yang sakit, seperti bisul, koreng, luka berdarah, eksim, radang kulit (dermatitis) atau gigitan ular. Cara lain,rebus satu tumbuhan kucing-kucingan seutuhnya. Selanjutnya, gunakan air rebusannya untuk mencuci luka ataupun koreng.
Contoh Pemakaian
Disentri amuba, disentri basiler, diare dan penyakit dengan perdarahan
Rebus seluruh bagian tumbuhan kucing-kucingan yang sudah keringsebanyak30-6-g dalam 3 gelas air sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi dua (sama banyak). Pengobatan dilakukan sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan selama 5-10 hari.

Disentri basiler
Cuci 30-60 g herba kucing-kucingan kering, 30 g krokot (Portulaca oleracea L.), dan 30 g gula merah, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air, lalu rebus sampai airnya tersisa 1 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Luka berdarah, koreng, bisul, radang kulit, gigitan ular
Cuci 1 tanaman herba segar. Tambahkan 1 sendok teh gula pasir, lalu giling sampai halus. Bubuhkan ramuan ini ke bagian tubuh yang sakit.

Dermatis, eksim, koreng

Cuci 1 tanaman herba segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai mendidh (selama 15 menit). Gunakan ramuan tersebut untuk mencuci bagian tubuh yang sakit selagi hangat.

Sembelit
Cuci 1 tumbuhan segar (berikut akarnya), lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 1 gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan pada malam hari.

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind/ Dr. Setiawan Dalimartha/Hd

Thursday, November 26, 2009

Kubis Bunga (Brassica oleracea var. botrytis)


Kubis bunga berasal dari kawasan Eropa, Mediteran dan Asia Tengah. Kubis bunga merupakan tanaman dataran tinggi atau pegunungan atau pegunungan cocok tumbuh di daerah sejuk selama masa pertumbuhannya dan dapat ditemukan pada ketinggian lebih dari 600 m dpl.

Bunganya padat, tebal dan tersusun dari rangkaian bunga-bunga kecil bertangkai pendek. Bunga membentuk bagian yang padat berwarna putih atau putih kekuningan,diameternya dapat mencapai 30 cm. Untuk menghindari kerusakan bunga dan menjaga supaya bunga kubis tetap putih, 2-3 minggu sebelum panen daun-daun muda bagian bawah diikat ke arah bunga sehingga berfungsi sebagai pelindung. Kubis bunga dipanen setelah 90-120 hari sejak ditanam.

bagian tumbuhan yang dikonsumsi adalah kelopak bunganya. Sebelum dimakan, harus dimasak dahulu, seperti direbus, dibuat sup dan sebagainya.

Sifat dan Khasiat
Kubis bunga berkhasiat sebagai obat penenang dan antikanker

kandungan Kimia
Kubis bunga mengandung air, protein, lemak, karbihidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, vitamin (A, C, serta sejumlah kecil tiamin, riboflavin dan niacin). Selain itu juga mengandung senyawa sianohidroksibutena (CHB), sulfran dan iberin yang merangsang pembentukan glutation. kandungan zat yang berkhasiat, yaitu sulforafan dapat mencegah penyakit kanker.

Bagian yang Digunakan
bagian yang dapat digunakan adalah bunga.

Indikasi
Kubis bunga digunakan untuk mengatasi:
• Sakit kepala
• Gelisah (ansietas), stres
• Gangguan sirkulasi, dan
• Kanker

Cara Pemakaian
Sediakan 25-30g kubis bunga segar. Selanjutnya, kubis bunga ini dapat dikukus, ditumis atau dimasak sebagai sayuran.

Contoh Pemakaian
Sakit kepala, Gelisah
Kubis bunga dapat dimakan langsung sebagai lalap rebus.

Catatan
Penderita rematik gout dan kadar asam urat darah yang tinggi dilarang mengonsumsi kubis bunga.

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia/Dr. Setiawan Dalimartha/Hd

Thursday, November 12, 2009

Kubis (Brassica oleracea var. Capitata)


Tumbuhan jenis kubis-kubisan ini memiliki jenis yang cukup banyak. Yang lazim ditanam di Indonesia, antara lain kubis, kubis bunga, brokoli, kubis tunas, kubis rabi dan kale. jenis kubis-kubisan ini diduga dari kubis liar Brassica oleracea var. sylvestris, yang tumbuh di sepanjang pantai Laut Tengah, pantai Inggris, Denmark dan sebelah utara Prancis Barat. Kubis liar tersebut ada yang tumbuh sebagai tanaman biennial dan ada juga yang perenial. Kubis yang telah dibudidayakan dibuat menjadi tanaman annual. Untuk memperoleh bijinya, kubis tersebut dbiarkan tumbuh sebagai tanaman biennial. Sayuran ini dapat ditanam didataran rendah maupun dataran tinggi dengan curah hujan rata-rata 850-900 mm.

Daunnya bulat, oval, sampai lonjong, membentuk roset akar yang besar dan tebal, warna daun bermacam-macam, antara lain putih (forma alba), hijau dan merah keunguan (forma rubra). Awalnya, daunnya yang berlapis lilin tumbuh lurus, daun-daun berikutnya tumbuh membengkok, menutupi daun-daun muda yang terakhir tumbuh. Pertumbuhan daun terhenti ditandai dengan terbentuknya krop atau telur (kepala) dan krop samping kubis tunas (Brussel spourts). Selanjutnya, krop akan pecah dan keluar malai bunga yang bertangkai panjang, bercabang-cabang, berdaun kecil-kecil, mahkota tegak, berwarna kuning. Buahnya buah polong berbantuk silindris, panjang 5-10 cm, berbiji banyak. Biji berdiameter 24 mm, berwarna coklat kelabu. Umur panennya berbeda-beda, berkisar 90 sampai 150 hari.

Daun kubis segar rasanya renyah dan garing sehingga dapat dimakan sebagai lalap mentah dan matang, campuran salad, disayur atau dibuat urap.

Kubis dapat diperbanyak dengan biji atau stek tunas.

Sifat & Khasiat
Melindungi tubuh dari bahaya radiasi, menghambat pertumbuhan tumor dan pencahar.

kandungan Kimia
Kubis segar mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fsfor, besi, natrium, kalium, vitamin A, C, E, tiamin, riblovavin, nicotinamide, kalsium dan beta karoten. Selain itu, juga mengandung senyawa sianohidroksibutena (CHB), sulforafan dan iberin yang merangsang pembentukan glutation, suatu enzim yang bekerja dengan cara menguraikan dan membuang zat-zat beracun yang beredar di dalam tubuh. Tingginya kandungan vitamin C dalam kubis dapat mencegah timbulnya skorbut (scury). Adanya zat anthocyanin menyebabkan warna kubis dapat berubah menjadi merah.

kandungan zat aktifnya, sulforafan dan histidine dapat menghambat pertumbuhan tumor, mencegah kanker kolon dan rektun, detoksikasi senyawa kimia berbahaya, seperti kobalt, nikel dan tembaga yang berlebihan di dalam tubuh, serta meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan kanker. Kandungan asam amino dalam sulfurnya juga berkhasiat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, penenang saraf dan membangkitkan semangat.

bagian yang Digunakan
Bagian yang digunakan adalah daun.

Indikasi
Kubis digunakan untuk pengobatan:
• Gatal akibat jamur candida (candidiasis),
• Jamur dikulit kepala, tanagn dan kaki,
• Kadar kolesterol darah tinggi,
• Radang sendi (artritis),
• Melindungi tubuh dari sinar radiasi, seperti sinar x-ray, komputer, microwave dan televisi berwarna,
• Antidote pada mabuk alkohol (hangover), racun di hati,
• Menghilangkan keluhan prahaid (premenstrual sindrom),
• Meningkatkan produksi ASI,
• Mencegah tumor membesar,
• mencegah kanker kolon dan rektum,
• Borok (ulcus) pada saluran cerna, dan
• Sulit buang air besar (sembelit)

Cara Pemakaian
Sediakan 25-30g kubis, lalu makan mentah-mentah, sebagai lalap atau juga dapat direbus atau dijus. KArena kubis termasuk makanan berserat maka jika seseorang mengonsumsi kubis terlalu banyak bisa menimbulkan rasa penuh, kembung dan menimbilkan gas di dalam perut yang cukup banyak. Selain itu juga dapat mengganggu penyerapan zat gizi tertentu.

Untuk pemakaian luar, jus kubis dapat digunakan untuk mencuci liang senggama yang gatal akibat jamur Candida albicans), penyakitnya dikenal dengan nama candidovis vaginalis). Selain itu, ramuan ini dapat digunakan untuk mencuci luka, menyembuhkan jamur dimkulit dan kepala (dengan cara dioleskan), serta mengompres bagian tubuh yang memar, membengkak atau nyeri sendi.

Contoh Pemakaian
Premenstrual sindrom, kandidiasis dan infeksi jamur.
Minum jus kubis segar setiap hari. Jus kubis juga dapat digunakan untuk mencuci kemaluan (vaginal douche)

Sembelit
makan lalap kubis setiap hari, baik yang mentah atau yang matang.

Ulcus pada saluran cerna
Minum 1/2 gelas jus kubis segar, lakukan dua kali sehari.

Melindungi tubuh dari sinar radiasi
Makan kubis segar setiap hari sebagai lalap atau minum jus kubis .

Meningkatkan produksi ASI
Jus kubis dapat diberikan kepada ibu hamil seserapa saat sebelum melahirkan.

Menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi
Cuci 1/4 bagian kubis segar berukuran sedang sampai bersih, bilas dengan air matang, lalu potong-potong seperlunya. Jus kubis tersebut, lalu minum sarinya sekaligus.

Catatan
Tapal dari kubis dapat menyebabkan lepuh jika digunakan beberapa jam.
Jika jus kubis dikonsumsi terus menerus, dapat mengurangi jumlah yodium dalam tubuh. Akibatnya, kelenjar gondok (tiroid) kekurangan yodium. Untuk mencegahnya, perbanyak mengkonsumsi makanan sumber yodium seperti rumput laut (kelp).

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Hd.

Friday, October 30, 2009

Kompri (Symphytum officinale L.)


Kompri banyak terdapat di Eropa dan Asia Barat, yang tumbuh di tanah berumput basah atau pinggir selokan. Di Indonesia kompri biasa di sebut kompri, komring, (nama asing) K''ang fu li (C), comfrey, knitbone (I) dan mempunyai nama simplisia Symphyti Radix (akar kompri), Symphyti Herba (Herba Kompri), biasa ditanam dalam pot atau kebun sebagai tumbuhan obat.

Herba membentuk rumpun setinggi 20 - 50 cm. Tumbuhan berbatang semu. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan berambut kasar, panjang 27 - 50 cm, lebar 4,5 - 14 cm, pertulangan menyirip, pelepah tumbuh berseling pada pangkal membentuk roset akar, warnanya hijau. Bunga majemuk, bentuk corong, putih kekuningan. Buah bulat, tiap buah terdiri dari 4 biji. Biji bulat, keras, kecil dan hitam. Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan pemisahan akar.

Sifat dan Khasiat
Daun kompri berkhasiat sebagai antiradang dan antirematik, sedangkan akarnya berkhasiat untuk menghentikan pendarahan (hemostatis).

Kandungan Kimia
Daun kompri mengandung symphytine, echimidine, anadoline, alkaloid pyrrolizidine (PAs), tanin, minyak asiri, allantoin dan vitamin (B1, B2, C dan E). Alkaloid pyrrolizidine diketahui merupakan penyebab kerusakan hati yang dinamakan hepatic veno-occlusive disease (HVOD). Sedangkan akarnya mengandung alkaloid pyrrolizidine dengan jumlah yang lebih besar dari daun.

Bagian yang digunakan daun dan akar

Indikasi
Daun Berkhasiat Untuk Mengatasi: Remastik, pegal linu, diare, tifoid, nyeri ulu hati, radang saluran napas (Bronkhitis), kencing manis (DM), tekanan darah tinggi dan kanker payudara.

Akar Berkhasiat Mengatasi:
Luka memar, borok, luka pada paru, tulang patah (fraktur), rematik gout, payudara bengkak karena bendungan ASI, radang usus, gangguan lambung, batuk berdahak, radang amandel (tonsilitis), radang saluan napas (bronkhitis), rasa penuh di dada,
pendarahan: darah haid banyak, kencing darah, liur berdarah dan wasir berdarah. Cara

Pemakaian
Akar segar sebanyak 20-30 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar yang digiling halus untuk menyembuhkan luka, ekzema dan memar. akar yang digiling halus dicampur sedikit kapur untuk menyembuhkan luka bernanah, borok di tungkai, bisul besar, wasir, gangren, rematik gout dan tumor.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Infus daun kompri 20 % dengan takaran 25 dan 40 ml/kg bb mempunyai efek menurunkan kadar gula darah tikus putih jantan sebanding dengan suspensi klorropamida 22,5 mg/kg bb. (Amrizal M. Jurusan Farmasi, FMIPA UNAND 1998)

Contoh Pemakaian
Rematik

Sebanyak 15 g daun muda segar dicuci lalu dipotong kecil-kecil, Makan sebagai lalap

Rematik Gout
Akar kompri segar secukupnya dicuci lalu digiling halus. Letakkan pada bagian tubuh yang sakit.

Luka Memar, Borok, Luka pada Paru
Akar kompri segar sebesar 1 ibu jari dipotong-potong lalu direbus dengan 1 gelas air bersih atau arak. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk 2 kali minum yaitu pagi dan sore sama banyak.

Rasa Penuh di Dada
Akar kompri segar sebanyak 20g dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. setelah dingin disaring, lalu dibagi untuk dua kali minum pagi dan sore.

Tulang Patah, Luka Terpotong, Luka Baru
Akar kompri segar secukupnya digiling halus. Letakkan pada bagian tulang yang patah atau luka terpotong, lalu dibalut.

Payudara Bengkak, Wasir Berdarah
Akar kompri secukupnya digiling halus. Letakkan pada wasir yang berdarah atau payudara yang bengkak

Tonsilitis, Bronkitis, Batuk Berdahak
Akar kompri segar sebanyak 25 g dicuci lalu dipotong-potong secukupnya. Rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan dibagi 2 sama banyak. Minum pagi dan sore hari.

Manghentikan Pendarahan
Akar komri segar sebanyak 20 g digiling halus. Air perasannya ditambah sedikit anggur, minum.

Catatan
Pemakaian berlebihan menyebabkan keracunan, terutama kerusakan hati
Sebaiknya penggunaan kompri untuk pengobatan dibatasi sampai penelitian lebih lanjut tentang tumbuhan obat ini selesai dilakukan. Penelitian terakhir mengungkapkan kalau kompri adalah tumbuhan yang bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
Untuk pemakaian luar, penggunaan daun kompri sebagai obat untuk penyembuhan luka dan tulang patah tidak bermasalah.

Sumber: Atlas Tumbuhan Indonesia / Dr. Setiawan Dalimartha.

Thursday, October 22, 2009

Kemuning (Murraya paniculata [L.] Jack.)


Kemuning biasa tumbuh liar di semak belukar, tepi hutan atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Tanaman yang di jawa di sebut kamuning (Sunda), kemuning, kumuning (Jawa), Nusa tenggara: kajeni, kemuning, kemoning (Bali), Kamoneng (Madura), kamuni (Bima). Sulawesi: Kamuni (Menado, Makasar), kamoni (Bare), palopo (Bugis). Maluku: eseki (Wetar), tanasa (Aru), kamone (Buru), kamoni (Ambon, Ulias) ini dapat ditemukan sampai ketinggian 400 dpl. Variasi morfologi besar sekali. Yang biasa ditanam untuk memagari pekarangan, biasanya jenis yang berdaun kecil dan lebat.

Semak atau pohon kecil, bercabang banyak, tinggi 3 - 8 m, batangnya keras, beralur, tidak berduri. Daun majemuk, bersirip ganjil dengan anak daun 3 - 9,. letak berseling. Helaian anak daun bertangkai, bentuk bulattelur sungsang atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata atau agak beringgit, panjang 2 - 7 cm, lebar 1 - 3 cm, permukaan licin, mengkilap, warnanya hijau, bila diremas tidak berbau. Bunga majemuk berbentuk tandan, 1 - 8, warnanya putih, wangi, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buah buni berdaging, bulat telur atau bulat memanjang, panjang 8 - 12 mm, masih muda hijau setelah tua merah mengkilap, berbiji dua.

Sifat dan Khasiat
Kemuning bersifat pedas, pahit, hangat, masuk meridian jantung, hati dan paru. Berkhasiat sebagai pemati rasa (anestesia), penenang (sedatif), antiradang, anti-rematik, anti-tiroid, penghilang bengkak, pelancar peredaran darah dan penghalus kulit.

Kandungan Kimia
Daun kemuning mengandung cadinene, methyl-anthranilate, bisabolene, ß-caryophyllene, geraniol, carene-3, eugenol, citronellol, methyl-salicylate, s-guiazulene, osthole, paniculatin, tanin dan coumurrayin. Kulit batang mengandung mexotioin, 5 - 7-dimetoxy-8-(2,3-dihydroxyisopenthyl) coumarin. Sedangkan bunga kemuning mengandung scopoletin, dan buahnya mengandung semi-a-carotenome.

Bagian yang digunakan
Daun, ranting dan akar. Kulit batang juga berkhasiat obat.

Indikasi
Daun dan ranting berguna untuk mengatasi:
Radang buah zakar (orchitis), radang saluran napas (bronkhitis), infeksi saluran kencing, kencing nanah, keputihan, datang haid tidak teratur, lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh, nyeri pada tukak (ulkus), sakit gigi. kulit kasar

Akar berguna untuk mengatasi:
memar akibat benturan atau terpukul, nyeri rematik, keseleo, digigit ular berbisa dan serangga, bisul, ekzema, koreng, epidemik encephalitis B.

Kulit batang berguna untuk mengatasi:
Sakit gigi, nyeri akibat luka terbuka di kulit atau selaput lendir (ulkus)

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Infus daun kemuning dengan dosis 1.000 mg serbuk/kg bb mencit albino pada percobaan analgesik dengan bahan pembanding asetosal 52 mg/kg bb, memberikan efek analgesik (Pudjiastuti, dkk., Cermin Dunia Kedokteran No. 59, 1989).
Infus daun kemuning dengan dosis 210 mg, 420 mg dan 840 mg/200 g bb diberikan per oral pada tikus sesaat sebelum penuntikan 0,2 ml larutan karagenin 1% dalam NaCI fisiologis secara subplantar (zat pembuat udem buatan). Pada infus daun kmeuning dengan dosis 840 mg/200 g bb menunjukkan efek anti-inflamasi mendekati natrium diklofenak dengan dosis 8 mg/200 g bb yang digunakan sebagai pembanding (Farida Ibrahim, Juheini, Katrin, Rosrini, Jurusan FMIPA UI-warta Perhipba No. I/III, Januari - Maret 1995).
Infus daun kemuning 10%, 20%, 30%, 40% sebanyak 0,5 ml pada mencit dapat menurunkan berat badan secara bermakna (Ika Murni Sugiarti, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR, 1990)

Contoh Pemakaian
Bisul
Akar kemuning kering sebanyak 30g dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Rematik, Keseleo, Memar
Akar kemuning kering sebanyak 15 - 30 g dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Tambahkan arak dan air masing-masing 1 1/2 gelas, lalu direbus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

Memar
Kemuning dan kaca piring, masing-masing daun segar, sama banyak, dicuci lalu digiling halus. Tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api. Hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.

Nyeri rematik sendi
Akar kemuning dan akar tembelekan (Lantana camara) dicuci, tambahkan 3 pasang kaki ayam. Semua bahan dipotong-potong seperlunya lalu tambahkan air secukupnya sampai terendam. Semua bahan tersebut lalu ditim. Hangat-hangat lalu airnya diminum sekaligus.

Sakit gigi
Minyak yang keluar dari kulit batang kemuning yang dibakar diteteskan ke dalam gigi yang berlubang.

Melangsingkan badan
Daun kemuning segar dan daun mengkudu (Morinda citrifolia) masing-masing segenggam penuh dan temu giring sebanyak 1/2 jari kelingking ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk merata .Peras dengan sepotong kain. Air yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.

Radang buah zakar
Daun kemuning segar sebanyak 60 g dan herba sambiloto sebanyak 35 g dicuci lalu direbus dengan air bersih sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Infeksi saluran kencing
Daun kemuning segar sebanyak 35 g dicuci lalu tambahkan 3 gelas air bersih. Rebus sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin disaring dan diminum 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

Datang haid tidak teratur
Daun kemuning dan daun pacar kuku (lawsonia inermis) masing-masing bahan segar sebanyak 1/2 genggam, rimpang temulawak 1 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih lalu direbus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

Kulit kasar
Daun kmeuning segar sebanyak 30 g dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Tambahkan air bersih 1 gelas sambil diaduk rata. Bahan tersebut lalu dilulurkan pada kulit sebelum tidur.

Catatan
Di luar negeri sudah dibuat obat paten denga nama Tongzhongling
Kapsul prolipid juga mengandung tumbuhan obat ini.

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia / Dr. Setiawan Dalimartha

Tuesday, October 13, 2009

Kecubung Gunung (Brugmansia sueveolens [H. et B.] B. et P. )


Tumbuhan ini dapat ditemukan pada ketinggian 700-2100 m dpl.

Perdu kuat atau pohon kecil, tegak, berkayu, bercabang-cabang, tinggi 2-4 m. Ujung ranting berambut pendek yang sangat rapat. Helaian daun besar, bertangkai, bulat telur atau bulat telur memanjang, pangkal tumpul atau runcing, umumnya tidak sama sisi, ujung runcing, tepi berlekuk, pertulangan menyirip, permukaan daun berbulu jarang, permukaan bawah berambut halus, panjang 9-35 cm, lebar 4-17 cm. Bunga tunggal di ketiak daun, menggantung, bertangkai. Kelopak bunga hijau, bentuk tabung. Mahkota berbentuk terompet, tabung bersudut lima dan taju meruncing pendek, berwarna putih atau jingga, berbau enak pada malam hari. Buah buni memanjang, tidak berduri tempel, berambut halus, panjang 9-11 cm, tidak membuka. Biji berkulit tebal menyerupai gabus, berwarna abu-abu.

Kecubung gunung dapat dierbanyak dengan cara setek dan biji.

Sifat & Khasiat
Bunga kecubung gunung beracun, berkhasiat antiasmatik dan penghilang nyeri (analgesik).

Kandungan Kimia
Alkaloid skopolamin, saponin, glikosida flavonoida dan polifenol. Zat aktif ini bisa menimbulkan halusinasi.

Bagian yang digunakan
Bagian yang digunakan adalah bunga.

Indikasi
Bunga digunakan untuk mengatasi:
• Sesak napas
• Nyeri haid dan
• Sakit perut

Cara pemakaian
Keringkan 10 g bunga segar, lalu gulung seperti rokok untuk diisapatau direbus untuk diminum.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Ternyata, pemberian kecubung gunung dosis tinggi pada tikus jantan dapat menyebabkan perilaku abnormal berupa hiperaktivitas (Nurhayati Harun, Jurusan Farmasi FMIPA, Unair 1990)

Contoh Pemakaian
Sesak Napas
Gulung bunga kering, lalu bakar bagian ujung. Selanjutnya isap dalam-dalam seperti mengisap rokok.

Catatan

Jauhkan dari jangkauan anak-anak!!

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Hd

Wednesday, October 7, 2009

Kecubung (Datura metel L.)


Kecubung tersebar luas di Indonesia, terutama di daerah yang beriklim kering. Umumnya tumbuh liar di tempat terbuka pada tanah berpasir yang tidak begitu lembab, seperti di semak, padang rumput terbuka, tepi sungai atau ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan obat. Aslinya tanaman ini diperkirakan dari Amerika dan dapat ditemukan di daerah dataran rendah sampai ketinggian 800 dpl.

Perdu, setahun, tegak, bagian pangkal umumnya berkayu, bercabang-cabang, tinggi 0.5-2 m, beracun. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun bentuknya bulat telur, ujung runcing, tepi berlekuk, panjang 6-25 cm, lebar 4.5-20 cm. Bunga tunggal, berbentuk terompet, tegak, keluar dari ujung tangkai, bunga akan mekar menjelang matahari terbenam dan akan kuncup sore hari berikutnya. Buahnya buah kotak, berbentuk bulat, berduri tempel dan tajam. Bijinya banyak, kecil-kecil, gepeng, berwarna kuning kecoklatan.

Kecubung dapat diperbanyak dengan biji.

Sifat & Khasiat
Rasanya pahit, pedaas, sifatnya hangat, beracun (toksik), masuk meridian jantung, paru dan limpa. Kecubung berkhasiat antiasmatik, antibatuk (antitusif), antirematik, penghilang nyeri (analgesik), afrodisiak dan pemati rasa (anestetik)

Kandungan Kimia
Kecubung mengandung 0.3-0.4 % alkaloid (sekitar 85 % skopolamin dan 15 % hyoscyamine), hycoscin dan atropin (tergantung pada varietas, lokasi dan musim). Zat aktifnya dapat menimbulkan halusinasi bagi pemakainya. Jika alkaloid kecubung diisolasi maka akan terdeteksi adanya senyawa methyl crystalline yang mempunyai efek relaksasi pada otot gerak.

Bagian yang Digunakan
Bagian utama yang digunakan adalah bunga. Selain itu, akar dan daun juga berkhasiat sebagai obat. Tumbuhan ini dapat digunakan secara segar atau setelah dikeringkan.

Indikasi
Bunga digunakan untuk mengatasi:
• Asma, napas pendek, bronkitis kronik, batuk,
• Rasa nyeri hebat pada kanker stadium lanjut,
• Nyeri lambung, rematik,
• Kejang atau epilepsi (ayan) yang disebabkan rasa takut.
• Syok (turunya tekanan darah sehingga penderita lemas) akibat infeksi atau racun (toksik),
• Sakit jiwa (psikosis), dan
• Sebagai obat bius pada operasi (anestesi)

Akar digunakan untuk pengobatan:
• Kolera,
• Sesak napas

daun digunakan untuk mengatasi:
• Sesak napas, batuk rejan, bronkitis
• Sakit pinggang, rematik, memar
• Ketombe
• Lendir di tenggorokan
• Cacingan

Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, sediakan 0.3-0.6 g bunga kecubung, lalu rebus. Cara lain, keringkan bunga, lalu gulung dan bakar, kemudian isap asapnya.

Untuk pemakaian luar, rebus 2-3 kuntum bunga dan gunakan air rebusanya sebagai obat kompres atau obat cuci pada penyakit rematik, bengkak akibat terbentur atau terpukul (memar), anus turun (prolapsusani), jamur kulit, bisul atau sebagai serbuk tabur untuk menghilangkan nyeri, seperti pada sakit gigi dan bisul. Serbuk akar digunakan untuk menghilangkan nyeri pada sakit gigi.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian

efek parasimpatolitik perifer menimbulkan gejala jantung berdebar, pupil mata melebar, kulit dan mulut terasa kering, serta relaksasi otot polos saluran cerna dan saluran napas.
Penekanan sentral oleh atropin, kadang-kadang menimbulkan halusinasi.
Menekan ganglia basal.
Pemberian infus 0.5 % daun kecubung dapat menghambat kontraksi (menurunkan amplitudo) trakea kelinci terpisah secara nyata, sedangkan infus 0.1 % tidak efektif (Alfiah Hayati, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR)

Contoh Pemakaian
Sesak Napas
Keringkan bunga atau daun kecubung, lalu gulung menyerupai rokok. Bakar ujungnya, lalu isap asapnya.

Menghilangkan rasa nyeri, seperti bisul dan sakit gigi
Keringkan bunga kecubung, lalu giling halus menjadi serbuk. Taburkan serbuk pada bisul atau gigi yang bebrlubang.

Rematik
Cuci 2-3 kuntum bunga kecubung, lelu rebus dalam air bersih secukunya sampai mendidih (kira-kira 15 menit). Gunakan ramuan ini untuk obat kompres selagi hangat.

Prolapsus ani
Rebus 2-3 kuntum bunga kecubung dalam air bersih secukupnya sampai mendidih (kira-kira 15 menit). Gunakan ramuan ini selagi hangat untuk mencuci dan merendam dubur yang prolaps.

Sakit pinggang
Sediakan 5 lembar dau kecubung segar, 5 butir bawang merah dan jahe seukuran ibu jari yang dibuang kulitnya. Cuci bahan-bahan tersebut dan tumbuk sampai halus. Gosokkan ramuan tersebut ke bagaion pinggang yang sakit.

Rematik, memar
sediakan 5 lembar daun kecubung segar, 5 butir bawang merah dan jahe seukuran ibu jari dibuang kulitnya. Cuci bahan-bahan tersebut dan tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih sambil diaduk rata. Balurkan ramuan tersebut ke tempat yang sakit, lalu balut dengan kain perban.

Ketombe
Cuci 2-3 lembar daun kecubung segar, lalu tumbuk sampai halus. Gosokkan pada kulit kepala yang berketombe.

Payudara bengkak karena bendungan ASI, Sakit perut sewaktu haid
Cuci daun kecubung segar dan beras (jumlahnya sama banyak), lalu giling sampai halus. Balurkan pada payudara yang bengkak atau pada perut bagian bawah.

Lendir di tenggorok
Cuci 3 lembar daun kecubung muda sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum. selanjutnya, minum gula asam secukupnya. Cara membuatnya, tambahkan gula aren ke dalam air asam secukupnya, lelu rebus sampai mendidih.

Efek Samping
Ramuan obat kecubung dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang mengkonsumsinya. efek samping yang timbul berupa mual, muntah dan sesak napas (spasme laring). Jika ramuan ini digunakan secara berlebihan dapat menimbulkan rasa gelisah, nadi berdenyut cepat, kulit muka dan tubuh menjadii merah, pusing, rasa haus, mulut kebas, mual, muntah, buang air besar dan kecil tidak terkontrol, sesak napas, jalan terasa melayang, pupil melebar dan akhirnya dapat menyebabkan kematian.

Jika timbul tanda-tanda keracunan seperti diatas, gunakan campuran jahe dan air kelapa hijau muda sebagai penawar racun (antidotum). Caranya, tumbuk jahe sebesar jempol, lalu rebus dalam air kelapa hijau muda sampai mendidih. Selanjutnya minum ramuan tersebut selagi hangat.

Catatan

Kecubung merupakan tumbuhan beracun. Jangan diberikan pada penderita tekanan bola mata meninggi (glukoma), kondisi badan lemah, penderita hipertensi, anak-anak dan ibu hamil.
Daun dan biji digunakan sebagai anestesi lokal.
Biji beracun sehingga banyak disalahgunakan untuk berbuat kejahatan.

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/HD

Tuesday, September 29, 2009

Kapasan (Abelmoschus moschatus [L.] Medic)


Kapasan ditemukan tumbuh liar di tempat-tempat terbuka pada tanah terlantar maupun semak-semak atau ditanam di kebun-kebun. Kapasan dapat ditemukan pada ketinggian 1-650 m dpl.

Semak, berumur pendek, tumbuh tegak, tinggi 0,5-2,5 m. Batang bulat, bagian pangkalnya umumnya berkayu, percabangan sedikit, ditumbuhi rambut kasar. Daun tunggal. Daun tunggal, bertangkai panjang. Helaian daun berlekuk, bercangap atau berbagi 5 yang sangat dalam, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berbentuk jantung, pertulangan menjari, kedua permukaan berambut kasar, panjang 6-22 cm, lebar 5-20cm, berwarna kuning. Buahnya buah kotak, bulat telur, berusuk lima, meruncing, panjang 5-8 cm, berambut seperti sikat, jika sudah masak akan terbuka dengan 5 katup. Bijinya berbentuk ginjal, pipih, keras, berwarna kelabu, bergaris halus dari pangkal sampai ujung, baunya wangi.

Bijinya menghasilkan minyak kasturi yang digunakan sebagai campuran kosmetik, obat gosok rematik, serta campuran pada bedak untuk melembutkan kulit dan obat ruam kulit.

Kapasan dapat diperbanyak dengan biji.

Sifat & Khasiat
Akar rasanya agak manis, sifatnya sejuk. Pereda panas (antiperik), peluruh kencing (diuretik), antiradang dan melancarkan pengeluaran nanah.

kandungan Kimia
Akar mengandung minyak asiri, lemak, asam palmitat, sterol/terpen. Biji mengandung a-cephalin, fosfatidilserine, plasmalogen, forfatidilkoline plasmagolen, ambrettolid, ambretol, afamesol, furtural, tanin dan minyak asiri. Daun kering mengandung a-sitosterol, a-D-glikosida dan tanin. Bunga mengandung a-sitosterol, irisetin dan glikosida.

Bagian yang Digunakan
Bagian utama yang digunakan adalah akar. Selain itu, biji, daun dan buah juga berkhasiat sebagai obat. daun dan akar digunakan sebagai bahan segar.

Indikasi
Akar digunakan untuk pengobatan:
• Demam tinggi
• Batuk
• Sukar buang air besar (konstipasi), dan
• Batu saluran kencing
• Biji digunakan untuk mengatasi:
• Sakit kepala

Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus 10-15g akar segar, lalu air rebusannya diminum.

Untuk pemakaian luar, cuci daun segar lalu giling sampai halus. Bubuhkan ramuan tersebut pada bisul, koreng atau pada tulang yang patah (fraktur), lalu balut dengan kain perban. Cara lain rendam bunga dalam minyak kelapa, lalu oleskan pada luka bakar atau luka akibat tersiraam air panas.

Contoh Pemakaian
Batuk
Cuci 10g akar kapasan segar, lalu potong tipis-tipis. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Catatan
Daun, bunga dan biji bisa digunakan untuk membasmi serangga.

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/HD

Monday, September 21, 2009

Jombang (Taraxacum officinale Weber et Winggers )


Umumnya, Jombang tumbuh liar di lereng gunung, tenggul, lapangan rumput dan sisi jalan di daerah yang berhawa sejuk.

Terna menahun, tinggi 10-25 cm, seluruh bagian tumbuhannya mengandung cairan, seperti susu. Daun berkumpul membentuk roset akar, bagian pangkal rebah menutup tanah. Daun tunggal, berbentuk lanset, sungsang, ujung runcing, pangkal menyempit menyerupai tangkai daun, tepi bergeirigi tidak teratur, kadang berbagi sangat dalam, panjang 6-15cm, lebar 2-3.5cm, berwarna hijau dilapisi rambut halus berwaarna putih. Bunga tunggal, bertangkai panjang yang dilapisi rambut halus berwarna putih, berkelamin dua. Mahkota bunga berwarna kuning, diameter 2.5-3.5cm. Buahnya berbentuk cabang. Akarnya panjang, tunggal atau bercabang.

Daun muda dapat dimakan sebagai lalap atau dibuat salad yang berkhasiat tonik. daun tua dapat dikukus atau dimasak sebagai sayuran. Bunga dapat digunakan untuk memberi warna kuning pada minuman atau kain.

Jombang dapat diperbanyak diperbanyak dengan biji.

Sifat dan Khasiat
Jombang rasanya manis, sedikit pahit, sifatnya dingin. herba ini masuk meridian hati (liver) dan lambung, serta berkhasiat tonik pada liver dan darah. Selain itu juga berkhasiat antibiotik, antiradang, menghilangkan bengkak, menghancurkan sumbatan, peluruh kencing (diuretik kuat), membersihkan panas dan racun, serta meningkatkan produksi empedu.

Akar sedikit pahit, berkhasiat antitoksik, peluruh kencing (diuretik), pereda panas (antiperik), penguat lambung, meningkatkan nafsu makan (stomakik), melancarkan pengeluaran empedu ke usus (kolagoga), laksatif ringan dan menurunkan kadar gula darah (hipoglikemik). Akar lebih berkhasiat jika digunakan setelah tumbuhan berumur 2 tahun. Khasiat antitoksik akar jombang membantu mekanisme kerja hati dan kandung empedu untuk mengeluarkan sisa metabolisme serta merangsang ginjal mengeluarkan racun melalui kemih. Selain itu jombang berperan dalam proses pembuangan racun yang terbentuk pada infeksi dan polusi.

kandungan Kimia
Herba mengandung taraxasterol, taraxacerin, taraxarol, kholine, inulin, pektin, koumestrol dan asparagin. Akar mengandung taraxol, taraxerol, taraxicin, taraxicin, tarxasterol, b-amyrin, stigmasterol, b-sitosterol, choline, levuline, pektin, inulin, kalsium, kalium, glukosa dan fluktosa.

Daun mengandung lutein, violaxanthine, plastoquinone, tanin, karotenoid, kalium, natrium, kalsium, choline, copper, zat besi, magnesium, fosfor, silikon, sulfur dan vitamin (A, B1, B2, C dan D). Bunga mengandung arnidiol dan flavoxanthin. Pollen mengandung b-sitoserol, 5 a-stigmast-7-en b-ol, asam folat dan vitamin C.

Bagian yang Digunakan
Bagian tumbuhan yang digunakan adalah herba dan akar segar maupun yang telah dikeringkan

Indikasi
Herba Jombang digunakan untuk pengobatan:
• Radang, seprti: radang tenggorokan, radang mata merah (konjungtivitas), radang akut usus buntu (akut apendisitis), radang panggul, radang hati (hepatitis), radang kandung empedu (kolesisitis), serta radang dan abses payudara
• Infeksi dan batu saluran kencing
• Gondongan (parotitis)
• Diare, disentri
• Sakit maag (gastritis), tidak nafsu makan
• Kencing manis (DM)
• Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
• Kurang darah (anemia)
• Kaki bengkak karena timbunan cairan
• Keputihan (leukore)
• Produksi air susu ibu sedikit
• Bisul, koreng, borok yang dalam, gigitan ular
• Cellulite
• Pembesaran prostat
• Meningkatkan pembuangan asam urat
• Bercak hitam di muka (freckles)
• Tumor pada sistem pencernaan (esofagus, lambung, usus, hati & pankreas)
• Kanker (payudara, paru-paru, leher rahim/serviks dan gusi)
• Leukimia granulositik kronik

Akar digunakan untuk pengobatan:
• Hepatitis, sakit kuning (jaundice)
• Infeksi kandung empedu, mencegah timbulnya batu empedu
• Memperbanyak ASI
• Buang air besar tidak lancar (sembelit)
• Penyakit kulit, seperti jerawat, eksim, psioriasis
• Ramatik, termasuk osteoarthritis dan gout

Cara pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus atau tumbuk 15-30g hrerba segar, lalu peras. Selanjutnya, minum air perasannya atau dapat digunakan untuk campuran resep. Khusus untuk mengobati kanker, tumor atau penyakit berat, gunakan herba sebanyak 20-60g. Cara lain rebus 10-30g akar, lalu air rebusanya diminum. Di beberapa negara, akar dikeringkan lalu dighiling sampai halus. Ambil 1-2 sendok teh, lalu seduh dengan air panas. Jika diperlukan, tambahkan air perasan jeruk nipis untuk memperbaiki rasa.

Untuk pemakaian luar, giling herba segar atau akar sampai halus, kemudian bubuhkan ke tempat yang sakit, seperti payudara yang bengkak, bisul dan luka bakar. Selain itu, daunnya pun dapat direbus, lalu gunakan airnya untuk mandi atau menguapkan wajah. Cara ini bertujuan untuk menyegarkan tubuh dan memelihara kulit wajah dari flek dan jerawat. Efek farmakologis dan Hasil Penelitian
kandungan polisakarida dari tumbuhan jombang dapat menghambat perkembangan sel kanker paru-paru manusia yang ditransplantasikan pada tikus dan menghambat perkembangan sarcoma 180*.
Herba jombang berkhasiat menghambat perkembangan Staphylococcus aureus, Streptoccuc hemolyticus dan Neisseria catarrhalis.
Ekstrak alkohol herba jombang berkhasiat melancarkan pengeluaran empedu ke usus (kolagoga) pada tikus.
Melindungi kerusakan liver (hati) tikus yang diberi zat karsinogenik CCI4.
Air rebusan jombang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara mengaktifkan makrofag, merangsang pembentukan limfosit dan pembentukan antibodi.
Daun jombang berkhasiat diuretik kuat. Namun tidak menyebabkan kekurangan kalium karena tumbuhan ini mengandung cukup kalium (Jurnal Planta Medica 1974)
Akar jombang berkhasiat membersihkan hati, merangsang produksi cairan empedu dan laksatif ringan (peneliti German 1959)

Contoh Pemakaian
Radang & Abses Payudara
Cuci 60g herba jombang segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan minum sekaligus, lakukan 2 kali sehari sampai sembuh. Untuk pemakaian luar, cuci tumbuhan segar secukupnya lalu giling sampai halus. Bubuhkan pada payudara yang sakit.

Radang kandung empedu
Cuci 30g herba jombang segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari sampai sembuh.

kanker
Rebus 20-30g herba jombang segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan setiap hari.

Keputihan akibat infeksi, kanker serviks atau radang panggul
sediakan 30g herba jombang segar (untuk kanker dan radang panggul sebanyak 60g), lalu cuci sampai bersih. Selanjutnya potong-potong dan rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas . Selain direbus, herba pun dapat ditumbuk sampai halus. Selanjutnya saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Radang kandung empedu disertai hepatitis
Cuci 30g herba jombang segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setalah dingin, saring dan air saringanya dibagi untuk 3 kali minum, sehari 3 kali. Masing-masing 1/2 gelas.

Kencing manis, tekanan darah tinggi
Cuci 30g herba jombang segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Bisul
Cuci herba segar jombang secukupnya sampai bersih, lalu gilingsampai halus. Tempelkan ramuan tersebut pada bisul, lalu balut dengan kain perban. Untuk obat yang diminum, sediakan 1 seloki air perasan jombang segar. Tambahkan arak yang jumlahnya sama banyak dengan air perasan, lalu panaskan. Setelah dingin, minum seklaigus untuk menghilangkan panas dan racun.

Sakit maag kronis
Cuci 15g herba jombang segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air samapi tersisa 1 gelas. Tambahkan 1 sendok makan arak beras sambil diaduk. Minum ramuan ini setelah makan, sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian .

Kaki bengkak karena timbunan cairan
Cuci herba jombang segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Peras dan saring sampai airnya terkunpul sekitar 20 ml. Minum sekaligus, lakukan 3 kali sehari.

Memperbanyak ASI
Cuci 30g akar jombang segar, lalu potong-potong kecil. Rebus dalam 2 gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin saring dan minum sehari 2 kali, masing-masing setengah bagian.

Borok, sakit kulit
Seduh herba jombang segar secukupnya dengan air panas. Gunakan air seduhannya untuk mencuci borok atau mengompres penyakit kulit selagi hangat.

Luka bakar, tersiraam air panas
Cuci akar segar 1 tanaman jombang, tumbuk sampai halus, lalu peras dan saring. Oleskan aor saringannyapada bagian tubuh yang sakit.

Bercak hitam dimuka
Cuci daun jombang segar secukupnya, lalu rebus. Setelah dingin, kompreskan pada wajah yang berbercak. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Efek Samping
Beberapa orang akan mengalami rasa mual, muntah, rasa tidak enak di perut dan diare ringan setelah minum rebusan herba jombang.

Catatan

Jombang meningkatkan pengeluaran racun, sisa metabolisme dan polusi melalui hati dan ginjal
Di luar negeri, sudah diproduksi obat paten dari jombang berupa tablet dan sirop

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Hd

Thursday, September 10, 2009

Jeruk Purut (Citrus hystrixD.C.)


Banyak ditanam orang di pekarangan atau di kebun-kebun. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip beranakdaun satu. Tangkai daun sebagaian melebar menyerupai anak daun. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai meruncing, tepi beringgit, panjang 8-15 cm, lebar 2-6 cm, kedua prmukaan licin dengan bintink-bintik kecil berwarna jernih, permukaan atas warnanya hijau tua agak mengkilap, permukaan bawah hijau muda atau kekuningan, buram, jika diremas baunnya harum. Bungannya berbentuk bintang, berwarna putih kemerah-merahan atau putih kekuning-kuningan. bentuk buahnya bulat telur, kulitnya hijau berkerut, berbenjol-benjol, rasanya asam agak pahit.

Jeruk purut sering digunakan dalam masakan, pembuatan kue atau dibuat manisan.

Jeruk purut dapat diperbanyak dengan cangkok dan biji.

Sifat dan Khasiat
Daun jeruk purut berkhasiat stimulandan penyegar. Kulit buah berkhasiat stimulan, berbau khas aromatik, rasanya agak asin, kelat dan lama kelamaanagak pahit.

kandungan Kimia
Daun mengandung tanin 1,8%, steroid triterpenoid dan minyak asiri 1-1,5% v/b

Kulit buah mengandung saponin, tanin 1%, steroid triterpenoid dan minyak asiri yang mengandung sitrat 2-2,5% v/b.

Bagian yang digunakan
Bagian yang digunakan adalah buah dan daun.

Indikasi
Buah jeruk purut digunakan untyuk mengatasi:
• Influenza
• Badan terasa lelah
• Rambut kepala yang bau (mewangikan kulit) dan
• Kulity bersisik dan mengalupas
• Daun jeruk purut digunakan untuk mengatasi:
• Badan letih dan lemah sehabis sakit berat

Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, sediakan 1-2 buah air jeruk purut yang telah masak, lalu minum.

Untuk pemakaian luar, belah jeruk purut menjadi 2-4 bagain, lalu gosokkan ke kulityang bersisik atau air perasan buahnya digunakan untuk membasahi rambut setelah keramas.

Contoh pemakaian
Influenza
Potong sebuah jeruk purut masak dan banyak airnya, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 60cc air panas. Minum sekaligus selagi hangat.

Kulit bersisik dan mengelupas
Belah jeruk purut tua menjadi 2 bagian. Gosokkan pada kulit yang bersisik, kering dan mudah mengelupas di kulit kepala atau bagian lain dari tubuh. Lakukan satu kali sehari, malam sebelum tidur.

Mewangikan rambut kepala
Cuci 1 buah jeruk purut masak sampai bersih, lalu parut. Tambahkan 1 sendok makan air bersih, lalu remas dan saring. Gunakan air saringannya untuk menggosok rambut setelah keramas.

Badan lelah setelah bekerja atau letih sehabis sakit berat
Sediakan 2 genggam daun jeruk purut segar. Rebus dalam 3 liter air sampai mendidih (selama 10 menit). Tuangkan ramuan tersebut ke dalam 1 ember air hangat dan gunakan untuk mandi.

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan dalimartha/HD

Saturday, September 5, 2009

Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia [Christm. & Panz] Swingle.)


Biasanya jeruk nipis ditanam di pekarangan atau di kebun, dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur, asalkan mudah meneruskan air dan mendapat sinar matahari penuh. Konon jeruk nipis berasal dari kepualauan hindia timur. Di Indonesia tanaman ini dapat ditemukan pada ketinggian 1-1.000m dpl.

Pohon kecil bercabang lebat, tetapi tidak beraturan, tinggi 1.5 - 3.5 m, batang bulat, berduri pendek, kaku dan tajam. Daun tunggal, tangkai daun bersayap sempit. Helai daun berbentuk jorong sampai bundar telur lonjong, pangkal bulat, ujung tumpul, tepi beringgit, permukaan atas berwarna hijau tua mengilap, permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda, panjang 2.5 - 9 cm, lebar 2.5 cm. Bunga majemuk, tersusun dalam malai yang keluar dari ketiak daun, bunga berbentuk bintang, diameter 1.5 - 2.5 cm, berwarna putih, baunya harum. Buahnya buah buni, berbentuk bulat sampai bulat telur, diameter 2.5 - 5 cm, berkulit tipis tanpa benjolan, berwarna hijau yang akan menjadi kuning jika matang, rasanya asam. Bijinya banyak, kecil-kecil, licin, bulat telur sungsang.

Air buahnya digunakan sebagai penyedap masakan, minuman, penyegar, bahan pembuat asam sitrat, membersihkan karat pada logam, atau kulit yang kotor. Selain itu, dapat digunakan sebagai obat tradisional maupun campuran jamu. Buah jeruk dapat diperbanyak dengan cangkok, biji atau okulasi.

Sifat & Khasiat
Buah jeruk nipis rasanya pahit, asam, sedikit dingin dan berkhasiat untuk menghilangkan sumbatan vital energi, obat batuk, peluruh dahak (mukolitik), peluruh kencing (diuretik), peluruh keringan dan membantu proses pencernaan.

kandungan Kimia
Jeruk nipis mengandung minyak terbang limonene dan linalool. selain itu, juga mengandung flavonoid, seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin dan naringin. Buah masak mengandung synephrine dan N-methyltyramine. Disamping itu juga mengandung asam sitrat, kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B1 dan C.

Bagian yang Digunakan
Bagian utama yang digunakan adalah buah. Selain itu daun, bunga dan akar juga bisa digunakan sebagai obat.

Indikasi
Buah jeruk nipis bisa digunakan untuk pengobatan:
• Influenza, batuk
• Lendir di tenggorokan
• Demam, panas dan malaria
• Melangsingkan badan
• Ketombe
• Menambah Stamina
• haid yang tidak teratur

Bunga dan daun jeruk nipis digunakan untuk pengobatan:
• Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, peras 1-2 buah jeruk nipis. Perasan ini dapat digunakan tersendiri atau dicampur dengan bahan lainnya.

Untuk pemakaian luar, aduk air jeruk nipis dengan bahan lain untuk dikompreskan atau dibalurkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti demam pada anak-anak, sakit perut, diare, sakit gigi, nyeri haid, kepala pusing, rematik, kurap, ketombe, jerawat, clavus, terkilir, mengecilkan perut, mengecilkan pori-pori diwajah dan membersihkan lemak di kulit wajah. Air jeruk nipis juga dapat digunakan sebagai obat kumur pada penderita sakit tenggorokan atau abses tenggorokan.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Minyak asiri daun jeruk nipis mempunyai aktivitas hambatan terhadap pertumbuhan Staphyloccus aureus oada kadar 20%, 40% dan 80% serta Escherichia coli pada kadar 40% dan 80% (ratih Dyah Pertiwi, Fak. Farmasi UGM 1992).

Contoh Pemakaian
Batuk Tanpa Demam
Potong sebuah jeruk nipis yang telah masak, lalu peras airnya ke dalam gelas. Tambahkan kecap atau madu yang jumlahnya sama banyak dengan air jeruk nipis tadi. Aduk sampai rata, lalu minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari sampai sembuh.

Batuk, Influenza
Potong sebuah jeruk nipis yang masak dan mengandung air yang cukup banyak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 60 cc air panas. Tambahkan 1/2 sendok teh air kapur sirih sambil diaduk rata. Minum ramuan ini sehari 2x2 sendok makan.

Batuk karena angin, influenza, sakit perut, diare dan nyeri haid
Sediakan 5 sendok air makan jeruk nipis, 2 sendok makan minyak kayu putih dan kapur sirih sebesar biji asam. Campur bahan-bahan tersebut lalu diaduk rata. Untuk penderita batuk dan influenza balurkan ramuan tersebut pada leher, dada dan punggung. Untuk penderita sakit perut, diare dan nyeri haid, balurkan ramuan tadi pada bagian perut dan punggung. Lakukan 2-3 kali sehari.

Kepala pusing
Cuci 1/2 sendok genggam daun jeruk nipis segar sampai bersih lalu giling halus. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis sambil diaduk rata. Gosokkan ramuan ini pada bagian tengkuk, dahi dan pelipis. Lakukan 2-3 kali sehari.

Radang tenggorokan
Potong 3 bauh jeruk nipis masak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 1/2 cangkir air panas, lalu tambahkan 1 sendok makan madu sambil diaduk rata. Selagi hangat, gunakan ramuan ini untuk berkumur dalam mulut dan tenggorokan selama 2-3 menit. Lakukan 3 kali sehari.

sakit tenggorokan, abses tenggorokan
Tuangkan air perasan 2 buah jeruk nipis dalam segelas air garam sambil diaduk rata. Gunakan larutan ini untuk berkumur-kumur (ditenggorokan)

Lendir di tenggorokan
Potong 2 buah jeruk nipis, peras airnya ke dalam gelas. Tambahkan sadikit garam, lalu aduk samapi rata. Ramuan ini dapat diminum pada saat perut kosong.

Demam pada bayi dan anak
Potong sebuah jeruk nipis, lalu peras airnya ke dalam cawan. Tambahkan 3 buah bawang merah yang telah diparut, sedikit garam dan 1 sendok makan minyak kelapa, lalu aduk sampai rata. Kompreskan ramuan tadi pada ubun-ubun dan kepala bayi atau anak.

Kurap, panu
Cuci 1 genggam akar landep (Barleria prionitis L.) sampai bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis sambil diaduk rata. Balurkan pada bagian kulit yang kurap atau panu, lalu balut dengan kain perban. Ganti balutan 2 kali sehari sampai sembuh.

Jerawat
Potong jeruk nipis secukupnya, lalu peras airnya ke dalam cawan. Tambahkan 1 sendok teh bubuk belerang sambil diaduk rata. Oleskan campuraan tersebut ke wajah yang berjerawat.

Potong jeruk nipis masak tipis-tipis. Gosokkan potongan tersebut pada bagian muka yang berjerawat dan berminyak. Lakukan 2-3 kali sehari.

Demam, panas pada malaria
Sediakan daun jeruk nipis, daun kendal (Cordia obliqua Willd.) (Blumea balsamifera L.) masing masing 3 lembar dan 5 lembar daun prasman (Eupatorium triplinerve Vahl.). Rebus bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan air saringannya dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore.

Terkilir
Tiga Buah jeruk nipis yang masak dan banyak airnya dibelah menjadi dua. Masukkan ke dalam poci lalu diseduh dengan 1/2 cangkir air panas, kemudian ditutup. Setelah dingin diambil jeruknya kemudian diperas dan disaring. Tambahkan 2 sendok makan minyak kayu putih dan 2 sendok makan minyak gandapura. Ramuan ini dipakai untuk melumas dan mengurut bagian yang cedera. Setelah itu minum 3/4 gelas air kelapa hijau muda. Lakukan 3 kali sehari.

Haid tidak teratur
Campurkan 2 sendok makan air jeruk nipis dan 3 sendok makan madu murni. Seduh dengan 1 1/2 cangkir air panas, lalu aduk sampai rata. Setelah dingin, minum sehari 3 x 1/3 bagian.

Sediakan daun dan bunga srigading masing masing 1/5 genggam, 3/4 sendok teh jintan hitam, 1/2 sendok teh adas, 1/2 jari pulosari, 2 kuntum bungan kesumba kering, 2 buah jeruk nipis yang diambil gulanya, gula batu sebesar telur ayam. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu potong seperlunya. Selannjutnya rebus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4. Setelah dingin, minum ramuan tersebut sehari 3 x 3/4 gelas.

Ketombe
Potong sebuah jeruk nipis menjadi 2-4 bagian. Gunakan untuk menggosokkan kulit kepala secara merata. Biarkan mengering beberapa lama, lelu dibilas.

Pegal linu
Cuci daun jeruk nipis, daun ketepeng cina dan daun sambiloto (masing-masing 1/3 genggam), 10 lembar daun sirih, 2 jari akar pepaya, 2 jari akar kepayanhg, 3 jari akar kelor dan 10 buah cabe rawit lalu tumbuk sampai halus. Rendam ramuan tersebut dalam 1 liter alkohol selama 7 hari. Air perasannya dapat digunakan untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit.

Sakit gigi berlubang
Campurkan air jeruk nipis, gilingan akar kecubung hitam dan gilingan legetan warak masing-masing 1 sendok makan. Tambahkan 3/4 cangkir air garam ke dalamnya, lalu aduk sampai rata. Selanjutnya peras ramuan tersebut dan saring. Gunakan air saringannya untuk berkumur selama beberapa menit, lalu buang. Lakukan 4-6 kali sehari.

Penebalan kulit
Potong satu buah jeruk nipis segar menjadi 4 bagian, lalu gosokkan pada kuliyt yang menebal. Lakukan setiap malam sebelum tidur, jangan dicuci sampai keesokan harinya.

Cuci daun pacar kuku dan camcau minyak, masing-masing 1/4 genggam, lalu giling sampai halus. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis dan aduk sampai rata. Turapkan ramuan pada kulit yang menebal, lalu balut dengan kain perban. Ganti balutan 2 kali sehari.

Cuci daun gambiran dan daun pacar kuku masing-masing 1/4 genggam, lalu giling sampai halus. Tambahkan 2 sendok makan air jeruk nipis sambil diremas. Turapkan ramuan ini pada kulit yang menebal, lalu balut dengan kain perban. Ganti balutan 2 kali sehari.

Cuci 5 lembar daun durian dan 1/2 rimpang bangle sampai bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis, 2 sendok makan madu dan 4 sendok makan air masak sambil diremas sampai rata. Selanjutnya saring dan air saringannya dapat diminum, sehari 3 x 1/3 bagian.

Melangsingkan badan
Tambahkan air perasan satu buah jeruk nipis ke dalam cangkir air teh hijau. Minum ramuan ini setiap pagi dan sore hari. Lakukan setiap hari.

Mengecilkan perut
Potong satu buah jeruk nipis masak, lalu peras airnya. Tambahkan minyak kayu putih yang jumlahnya sama banyak dengan air perasan jeruk nipis, lalu tambahkan sedikit kapur sirih sambil diaduk rata. Balurkan di perut dan pinggang, lalu ikat perut atau gunakan korset supaya menjadi kencang. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan sore hari.

Menambah stamina
Campurkan sebutir kuning telur ayam kampung, air perasan 1 buah jeruk nipis dan sedikit irisan gula merah. Aduk sampai rata, lalu minum. Lakukan sekali dalam seminggu.

Tekanan darah tingi
Sediakan 20 kuntuk bunga dan 30 lembar daun jeruk nipis. Selanjutnya cuci sampai bersih, lalu tambahkan air perasan 2 buah jeruk nipis. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 3 x 3/4 gelas. Minum ramuan ini ditambah sedikit madu. Lakukan setiap hari.

Sumber:Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/HD

Thursday, August 27, 2009

Jambu Mede (Anacardium occidentale L.)


Jambu mede atau jambu monyet berasal dari brazil, tersebar di daerah tropik dan ditemukan pada ketinggian antara 1-1.200 m dpl. Jambu mede akan berbuah lebih baik di daerah beriklim kering dan curah hujan kurang dari 500 mm per tahun. Tanaman ini dapat tumbuh di segala macam tanah, asalkan jangan ditanah lempung yang pekat dan tergenang air.

Pohon, tinggi 8-12 m, memiliki cabang dan ranting yang banyak. Batang melengkung, berkayu, bergetah, percabangan mulai dari bagian pangkalnya. Daun tunggal, bertangkai, panjang 4-22,5 cm, lebar 2,5-15 cm. helaian daun berbentuk bulat telur sungsang, tepi rata, pengkal meruncing, ujung membulat dengan lekukan kecil di bagian tengah, pertulangan menyirip, berwarna hijau. Bunga berumah satu memiliki bunga betina dan bunga jantan, tersusun bentuk malai, kelaur di ketiak daun atau di ujung percabangan. Buahnya buah batu, keras, melengkung. Tangkai buahnya lama kelamaan akan menggelembung menjadi buah semu yang lunak, seperti buah peer, berwarna kuning, kadang-kadang bernoda merah, rasanya manis agak sepat, banyak mengandung air dan berserat. Biji bulat panjang , melengkung pipih, warnanya coklat tua.

Kayunya dapat dijadikan bahan bangunan, peralatan rumah tangga, dan kerajinan tangan. Kulit kayu digunakan pada industri batik atau untuk bahan penyamak. Daun muda bisa dimakan sebagai lalap (mentah atau dikukus terlebih dahulu). Buah semu rasanya sepat dan bisa dimakan sebagai rujak, dibuat minuman, anggur dan selai. Jika sudah diolah, harga biji jambu mede cukup mahal, dikenal dengan nama kacang mede. Kulit bijinya mengandung cashew nut shell liquid (CNSL). Jika cairan tersebut mengenai mulut dapat menimbulkan peradangan. Setelah diolah, CNSL dapat digunakan untuk bahan pelumas, insektisida, pernis, plastik, enten atau okulasi.

Sifat dan Khasiat
Kulit kayu berbau lemah, rasanya kelat dan alam -kelamaan menimbulkan rasa tebal di lidah. Khasiatnya sebagai pencahar, astringen dan memacu aktivitas enzim pencernaan (alteratif).

Daun berbau aromatik, rasanya kelat, berkhasiat antiradang dan penurunan kadar glukosa darah (hipoglikemik). Biji berkhasiat sebagai pelembut kulitdan penghilang nyeri (analgesik). Tangkai daun berfungsi sebagai pengelat daan akar berkhasiat sebagai pencahar (laksatif).

Kandungan Kimia
Kulit kayu mengandung tanin yang cukup banyak, zat samak, asam galat dan ginkol katekin. Daun mengandung tanin-galat, flavonol, asam anakardiol, asam elagat, senyawa fenol, kardol dan metil kardol. Buah mengandung protein, lemak, vitamin (A, B dan C), kalsium, fosfor, besi dan belerang. Percarp mengandung zat samak, asam anakardat dan asam elegat. Biji mengandung 40-50% minyak dan 21% protein protein. Minyak mengandung asam oleat, asam linoleat dan vitamin E. Getah mengandung furtural.

Asam anakardat berkhasiat bakterisidal, fungisidal mematikan cacing dan protozoa.

Bagian yang Digunakan
Bagian yang digunakan adalah kulit kayu, biji, minyak biji, kulit biji, daun mudan dan buah.
Indikasi
Kulit kayu digunakan untuk pengobatan;
• Sering buang air kecil (diabetes mellitus)
• Kencing manis (diabetes mellitus)
• Sembelit
• Sariawan, dan
• Jerawatan
• Biji (nuts) digunakna untuk pengobatan;
• Radang mulut rahim (servikitis)
• Sakit gigi, radang gusi
• Gigitan ular berbisa, dan
• Berat badan kurang

Minyak biji digunakan untuk pengobatan;
• Ruam kuku, borok, prosiasis
• Karacunan makanan
• Kulit biji digunakan untuk pengobatan;
• kanker kulit
• Membersihkan karang gigi
• Daun muda digunakan untuk pengobatan;
• Tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Kencing manis (diabetes mellitus)
• Malaria
• Rematik
• Sariawan dan
• Ruam kulit

Cara pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus 10-20 g kulit kayu, lalu air rebusannya diminum.

Untuk pengobatan luar, giling kulit kayu sampai halus, lalu bubuhkan pada bagian yang terkena gigitan ular berbisa atau clavus (penebalan kulit, biasanya terjadi di telapak tangan dan telapak kaki)./ cara lain, giling daun segar sampai halus dan bubuhkan pada luka bakar, lepuh, gigi dan gusi yang sakit. Untuk pengobatan borok, sifilis, lepra, psoriasis, eksim, kulit dan telapak kaki pecah-pecah, rebus, kulit biji yang masih segar sampai airnya mengental, lalu oleskan pada bagian yang luka.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Ekstrak alkohol daun jambu mede menunjukkan;
Efek hipoglikemik pada tikus albino
Keaktifan antikanker terhadap hepatoma129 pada mencit. (vademikum bahan obat alam. DITJEN POM Depkes RI)
Infusum 10% daun jambu mede menunjukkan;
Efek seperti yang ditimbulkan oleh morfin dan fenotiazin pada tikus albino.
Efek perpanjangan waktu reaksi pada mencit. Efek ini timbul pada dosis 30 ml/kg bb. Kemungkinan besar, keadaan ini diakibatkan oleh zat aktif yang berkhasiat analgetik, seperti morfin atau metamizol (vademikum bahan obat alam, Ditjen POM Depkes RI).
Secara spesifik, infus daun jambu mede dengan takaran 50 cc/kg bb yang diberikan secara intra peritoneal pada tikus putih dapat menghambat conditional avoidance escape response pada 87% binatang percobaan. Di lain pihak, tikus kontrol yang diberi garam faal tidak mengalami hambatan (H. Sardjono O. Santoso, Sulistia Gunawan dan Jati Istiantoro, Bagian Farmakologi FKUI).

Infus daun jambu mede dengan dosis 6 dan 12 g/kg bb tidak menunjukkan adanya efek antiinflamasi yang nyata (p<0,05), pada jam kedua setelah pemberian karagenin. Presentasi penghambatan udem daun jambu mede (26.86%) jauh lebih kecil dibandingkan demham natrium diklofenak (41.72%) (yanti Mariana dkk, Bagian Farmakologi FKUI 1993).

Infus daun jambu mede muda mempunyai pengaruh analgesik yang sama kuat dengan parasetamol pada kasus periodontitis akut. Efek samping berupa mual dan pusing (Dewi F., dkk. FKG UI 1992).

Contoh Pemakaian

Sembelit
Cuci 10g kulit kayu jambu mede sampai bersih, lalu rebus dalam 2 gelas air selama 20 menit. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali sama banyak.

Kencing manis (Diabetes Mellitus)
Cuci 15g kulit kayu jambu mede sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali masing-masing 1/2 gelas.

Radang Tenggorokan
Cuci 5 buah semu jambu mede sampai bersih, lalu parut. Tambahkan 4 sendok makan air masak dan 2 sendok makan madu sambil diaduk rata. Peras ramuan tersebut, lalu saring. Gunakan air saringannya untuk berkumur (langsung ditelan), sehari 3 kali, masing-masing 2 sendok makan.

Sariawan
Cuci segenggam daun muda dan sepotong kulit kayu jambu mede sampai bersih, lalu rebus dalam 1 liter air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin saring dan air saringannya siap untuk diminum. Pengobatan dilakukan sehari 2-3 kali, masing-masing 1 gelas. Air rebusan tersebut juga dapat digunakan untuk berkumur-kumur.

Rematik, Tekan darah tinggi
Iris-iris segenggam daun jambu mede, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Digigigt ular berbisa
Gongseng beberapa buah jambu mede yang mengandung biji sampai kulit luarnya menguning untuk menghilangkan racun yang dapat menimbulkan iritasi kulit. Setelah kuning, keluarkan bijinya. Jemur sampai kering, lalu giling sampai halus. Gunakan ramuan ini untuk menabur luka akibat gigitan ular beracun.

Sakit gigi, radang gusi
Gongseng 5 buah kacang mede kering sampai kuning, lalu giling menjadi serbuk. Ambil 1 sendok teh serbuk tersebut, lalu tambahkan 1/4 sendok teh madu. Aduk sampai rata, lalu bubuhkan pada gigi yang berlubang atau sekitar gusi yang meradang.

Catatan
Secara botani, buah jambu mede yang sebenarnya adalah buah geluknya (nuts), sedangkan buah yang biasanya dirujak adalah tangkai buah yang membengkak dan berdaging.

Getah kulit bijinya (pericarp)mengandung kardol yang beracun dan dapat menyebabkan iritasi kulit. Jika seseorang mengeluarkan kacang mede dengan cara menggigit kulit luar bijinya akan terasa panas dan perih karena terjadi iritasi di bibir dan mukosa mulut.

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi

Wednesday, August 19, 2009

Jambu Biji (Psidium guajava L.)


Jambu biji berasal dari Amerika Tropik, tumbuh pada tanah yang gembur maupun liat, pada tempat terbuka dan mengandung air yang cukup banyak. Pohon ini banyak ditanam sebagai pohon buah-buahan. Namun sering tumbuh liar dan dapat ditemukan pada ketinggian 1-1200 m dpl. Jambu biji berbuah sepanjang tahun.

Perdu atau pohon kecil, tinggi 2-10 m, percabangan banyak, batangnya berkayu, keras, kulit batang licin, mengelupas, berwarna cokelat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan, daun berambut halus, permukaan atas daun licin. Helaian daun berbentuk bulat telur agak jorong, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata, agak melekuk keatas, pertulangan menyirip, panjang 6-14 cm, lebar 3-6 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, bertangkai, keluar dari ketiak daun, berkumpul 1-3 bunga, berwarna putih. Buahnya buah buni, berbentuk bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai hijau kekuningan. Daging buah tebal, buah yang masak bertekstur lunak, berwarna putih kekuningan atau merah jambu. Biji buah banyak megumpul ditengah, kecil-kecil, keras, berwarna kuning kecoklatan.

Buah jambu biji dapat dibuat manisan, dijus, disetup, dibuah es krim, sorbet, atau diolah menjadi selai. Jmabu biji dapat diperbanyak dengan biji, okulasiatau tunas yang berakar.

Sifat & Khasiat
Daun rasanya manis, sifatnya netral, berkhasiat astrigen (pengelat), antidiare, antiradang, penghentian perdarahan (hemostatis), dan peluruh haid.

Buah berkhasiat antioksidan karena kandungan beta karoten dan vitamin C yang tinggi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Kandungan Kimia
Daun mengandung tanin, minyak asiri(eugenol), minyak lemak, damar, zat samak, triterpenoid, asam malat dan asam apfel.

Buah mengandung asam amino (triptofan, lisin), pektin, kalsium, fosfor, besi, mangan, magnesium, belerang dan vitamin (A, B1 dan C). Saat menjelang matang, kandungan vitamin C dapat mencapai 3-6 kali lipat lebih tinggi dari jeruk. Jambu biji, juga kaya dengan serat yang larut dalam air, terutama di bagian kulitnya sehingga dapat mengganggu penyerapan glukosa dan lemak yang berasal dari makanan dan membuangnya ke luar tubuh.

Bagian yang Digunakan
Bagian yang digunakan adalah daun, buah mengkal, ranting muda dan akar.

Indikasi
Daun digunakan untuk pengobatan;
• Diare akut dan kronis
• Perut kembung pada bayi dan anak
• Kadar kolesterol darah meninggi
• Haid tidak lancar
• Sering buang air kecil (anyang anyangan)
• Luka, Luka berdarah dan
• Sariawan

Buah digunakan untuk pengobatan;
• Kencing manis (Diabetes mellitus)
• Kadar Kolesterol darah tinggi (hiperkolesterolemia)
• Sembelit
• Ranting muda digunakan untuk pengobatan;
• Keputihan (leukorea)

Akar digunakan untuk pengobatan;
• Disentri

Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus 15-30 g daun segar atau 2,5-4,5 g daun kering, lalu air rebusannya diminum.

Untuk pemakaian luar, rebus daun segar. Gunakan air rebusannya untuk mencuci luka dan liang senggama (pada keputihan). Cara lain, giling daun segar sampai halus, lalu bubuhkan pada luka berdarah akibat kecelakaan dan benda tajam atau borok disekitar tulang.

Efek Farmakologis dan Hasil penelitian
Secara in vitro, infus daun jambu biji dengan bermacam-macam kepekatan menunjukkan perbedaan yang nyata pada diameter daerah hambatan pertumbuhan kuman Shigella Flexneri dan Shigella Sonnei, sebagai penyebab disentri basiler. (Imam Subagyo, Wahjo Dyatmiko dan Abdul Karim, UNAIR 1981)

Secara in vitro, rebusan daun jambu biji kadar ccdapat mengurangi kontraksi usus halus terpisah marmut, yang sebanding dengan atropin sulfat 2,5 mcg/ml. Kekuatan relaksasi antara rebusan 5%, 10% dan 20% b/v tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. (Natsir P. Djunaid, JF FMIPA UNHAS, 1986)

Secara in vitro, infus daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan perkiraan kadar terendah sebesar 2% b/v, tetapi tidak menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli sampai batas 10% b/v (prima Yuniarti, FF UGM, 1991)

Infus buah jambu biji pada kelinci memiliki efek hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa darah). Sebagai pembanding digunakan tolbutamida (Letty Puspitawati, Fakultas Farmasi UNTAG 193).

Hasil penelitian efek infus daun jambu biji dalam upaya pencegahan asfiksia setelah penyemprotan histami sebagai berikut;
Waktu timbulnya asfiksia lebih panjang pada kelompok yang mendapat infus daun jambu biji 5% dibandingkan pada kelompok yang mendapatkan NaCi fisiologis dan antropin sulfat (P<0,05).

Waktu tumbulnya asfiksia antara infus daun jambu bij dengan fenilhidramin HCI tidak berbeda nyata (P>0,05).
Asfiksida tidak terjadi pada kelompok yang mendapatkan infus daun jambu biji 10%, efedrin dan aminofilin (Aznan Lelo, Yineldi Anwar, M. Iskandar Lubis, dkk., Bagian Farmakologi FKL USU dan Jurusan Farmasi FMIPA USU).

Contoh Pemakaian

Diare
Rebus 30g daun jambu segar dan segenggam tepung beras yang telah digongseng sampai kuning dalam dua gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum. Lakukan 2-3 kali dalam sehari.

Cuci 30 g daun jambu segar, lalu tumbuk sampai lumat. Tambahkan garam seujung sendok teh dan 1/2 cangkir air panas, lalu aduk sampai rata. Setelah dingin, peras dan saring. Minum air saringannya sekaligus. Jika penderita masih diare, ulangi pengobatan ini 2-3 kali sehari.

Cuci seganggam daun jambu yang masih muda dan segar, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa separonya. Gunakan air rebusan ini untuk menyeduh satu sendok teh daun teh hijau.
Minum ramuan ini selagi hangat. Lakukan 2-3 kali sehari sampai sembuh.

Sering buang air kecil (anyang-anyangan)
Sediakan daun jambu segar dan tepung beras yang telah digongseng sampai kuning masing-masing segenggam, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai air rebusannya tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Perut anak kembung
Sediakan tiga lembar daun jambu biji muda dan segar, lima butir adas, dan 1/2 jari kulit batang pulosari yang dipotong kecil-kecil, lalu cuci sampai bersih. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 2 cangkir air sampai tersisa satu cangkit. Setelah dingin, saring dan gunakan air saringannya sebagai obat. Caranya, bayi umur 3 bulan 5-7 kali sehari (masing-masing satu sendok), bayi umur enam bulan 3 kali sehari (masing masing satu sendok makan), anak umur 3 tahun 3 kali sehari (masing-masing 2 sendok makan) dan anak diatas 3 tahun 1 kali sehari (satu cangkir).

Kencing Manis (Diabetes Melitus), Kolesterol tinggi
Cuci satu buah jambu biji yang masih mengkal, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus.
Lakukan 2 kali sehari

Sariawan
Potong segenggam daun dan satu jari kulit batang jambu biji sesuai dengan keperluan, lalu cuci sampai bersih. Rebus bahan-bahan tersebut dalam satu liter air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin , saring dan air saringannya sebagai teh. Habiskan ramuan ini dalam 1 hari.

Keputihan
Cuci 3 potong ranting muda jambu biji sebesar telunjuk dan tujuh lembar daun sirih segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 2 liter air besih, lalu rebus sampai airnya tersisa 1 liter. Setelah dingin, gunakan air rebusannya untuk mencuci liang senggama (Vagina)
menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi
Sediakan 7 lembar daun jambu niji, 2 genggam daun ceremai dan 10 lembar daun sirih (ketiganya herba segar), lalu cucisampai bersih. Rebsu bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air sampai tersisa separonya (Selama direbus panci harus ditutup). Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum pagi dan malam hari, masing-masing 3/4 gelas.

Luka, Luka berdarah
Cuci daun jambu biji yang baru dipetik secukupnya, Lalu giling daun tersebut sampai lumat. Selanjutnya, tempelkan pada luka dan balut dengan perban. Ganti perban dan ramuan tersebut 3 kali sehari sampai lukanya sembuh.

Catatan
Berdasarkan hasil penelitian, telah berhasil diisolasikan suatu zat flavonoid dari daun jambu biji yang dapat memperlambat penggandaan (replika) human immunodeficiency virus (HIV) penyebab penyakit AIDS. Zat ini bekerja dengan cara menghambat pengeluaran enzim reserved transriptase yang dapat mengubah RNA virus menjadi DNA di dalam tubuh manusia.

Untuk mengobati penyakit tertentu, lebih disukai buah jambu biji yang daging buahnya berwarna merah. Saat ini, buah jambu biji telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan jumlah trombosit pada penderita demam berdarah. Kemungkinan besar, hal ini disebabkan buha jambu biji berkhasiat untuk mengatasi hemostatis, antiradang dan antioksidan sehingga dapat menghentikan proses agregasi (pengumpulan) trombosit dan perdarahan yang terjadi sebelumnya, seperti mimisan, perdarahan kulit dan berak darah. Alhasil, jumlah trombosit cepat meningkat disertai perbaikan kualitas trombosit yang beru terbentuk sehingga dapat berfungsi kembali secara normal.

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia/Hd.