Wednesday, December 9, 2009
Kucing-kucingan (Acalypha indica L.)
Kucing-kucingan merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, maupun di lereng bukit.
Herba semusim, tegak, tinggi 30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang kasar, berambut halus. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak tersebar. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lanset, tipis, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 2.5-8 cm,lebar 1.5-3.5 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, berkelamin satu, keluar dari ketiak daun, kecil-kecil, dalam rangkaian berbentuk bulir. Buahnya buah kotak, bulat, hitam. Biji bulat panjang, berwarna cokelat. Akarnya akar tunggang, berwarna putih kotor.
Akar tumbuhan ini sangat disukai oleh kucing dan anjing, yang dikonsumsi dengan cara dikunyah.
Kucing-kucingan dapat diperbanyak dengan biji.
Sifat dan Khasiat
Rasa pahit, sifatnya sejuk, astrigen. herba ini berkhasiat antiradang, antibiotik, peluruh kecing (diuretik), pencahar dan penghenti perdarahan (hemostatis).
Kandungan Kimia
Daun, batang dan akar mengandung saponin dan tanin. Batangnya juga mengandung flavonoida dan daunnya mengandung minyak asiri.
Bagian yang Digunakan
Seluruh bagian tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat, dalam bentuk segar atau yang telah dikeringkan.
Indikasi
Herba ini digunakan untuk pengobatan:
• Disentri basiler, diesentri amuba, diare,
• Anak dengan berat badan rendah (malnutrisi),
• Gangguna pencernaan makanan (dispepsi),
• Perdarahan, seperti mimisan (epistaksis), muntah darah (hematemesis), berak darah (melena), kencing darah (hematuria),
• Malaria dan,
• Susah buang air besar (sembelit)
Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus 9-15 g herba kering atau 30-60 g herba segar. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum.
Untuk pemakaian luar, giling herba segar sampai halur, lalu bubuhkan ke tempat yang sakit, seperti bisul, koreng, luka berdarah, eksim, radang kulit (dermatitis) atau gigitan ular. Cara lain,rebus satu tumbuhan kucing-kucingan seutuhnya. Selanjutnya, gunakan air rebusannya untuk mencuci luka ataupun koreng.
Contoh Pemakaian
Disentri amuba, disentri basiler, diare dan penyakit dengan perdarahan
Rebus seluruh bagian tumbuhan kucing-kucingan yang sudah keringsebanyak30-6-g dalam 3 gelas air sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi dua (sama banyak). Pengobatan dilakukan sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan selama 5-10 hari.
Disentri basiler
Cuci 30-60 g herba kucing-kucingan kering, 30 g krokot (Portulaca oleracea L.), dan 30 g gula merah, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air, lalu rebus sampai airnya tersisa 1 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
Luka berdarah, koreng, bisul, radang kulit, gigitan ular
Cuci 1 tanaman herba segar. Tambahkan 1 sendok teh gula pasir, lalu giling sampai halus. Bubuhkan ramuan ini ke bagian tubuh yang sakit.
Dermatis, eksim, koreng
Cuci 1 tanaman herba segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai mendidh (selama 15 menit). Gunakan ramuan tersebut untuk mencuci bagian tubuh yang sakit selagi hangat.
Sembelit
Cuci 1 tumbuhan segar (berikut akarnya), lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 1 gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan pada malam hari.
Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind/ Dr. Setiawan Dalimartha/Hd
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment