Thursday, July 2, 2009

Daruju (Acanthus ilicifolius L.)


Semak tahunan, berbatang basah, tumbuh tegak atau berbaring pada pengkalnya, tinggi 0,5-2m, berumpun banyak. Batang bulat silindris, agak lemas, permukaan licin, berwarna kecoklatan, berduri panjang Tumbuh liar di daerah pantai, tepi sungai, serta tempat-tempat yag tanahnya berlumpur dan berair payau.

Semak tahunan, berbatang basah, tumbuh tegak atau berbaring pada pengkalnya, tinggi 0,5-2m, berumpun banyak. Batang bulat silindris, agak lemas, permukaan licin, berwarna kecoklatan, berduri panjang dan runcing. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helaian daun berbentuk memanjang atau lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi bercangap 4-12 cm. Bunga majemuk berkumpul dalam bulir yang panjangnya 6-30 cm, keluar dari ujung batang, mahkota bunga berwarna ungu kebiruan. Buahnya berupa buah kotak, bulat telur, panjang 3 cm, berwarna cokelat kehitaman. Biji berbentuk ginjal, jumlahnya 2-4 buah. Akarnya berupa akar tunggang, berwarna putih kekuningan.

Daruju dapat diperbanyak dengan biji.

Sifat dan Khasiat
Akar daruju rasanya pahit, sifatnya dingin, berkhasiat sebagai antiradang (antiflogistik) dan peluruh dahak (ekspektorans). Biji berkhasiat sebagai pembersih darah.

Kandungan Kimia
Akar mengandung flavone dan amino.

Bagian yang digunakan
Bagian yang digunakan adalah akar, daun dan biji. Sebelum digunakan, cuci akar sampai bersih, iris tipis-tipis, lalu jemur sampai kering.

Indikasi
Akar digunakan pada pengobatan:
• Radang hati (hepatitis) akut dan kronis,
• Pembesaran hati dan limpa (hepatosplenomegali),
• Pembesaran kelenjar limfe (limfedenopati), termasuk pembesaran kelenjar limfe pada tuberkolusis (TBC) kulit (skrofuloderma),
• Gondongan (parotitis)
• Sesak napas (asma bronkial)
• Cacingan
• Nyeri lambung, sakit perut, dan
• Kanker, terutama kanker hati

Biji digunakan untuk pengobatan:
• Bisul dan cacingan

Cara pemakaian
Untuk obat yang diminum, sediakan 30-60g akar daruju kering, lalu rebus atau tim dengan daging.

Untuk pemakaian luar, giling akar kering sampai halus, lalu taburkan pada bagian tubuh yang luka atau terkena racun.

Efek Farmakologis dan hasil Penelitian
Ternyata, infus akar daruju 0,8 g/kg bb dan 1,2 g/kg bb pada kelinci yang telah diberikan parasetamol dosis toksik dapat mempercepat penurunan aktifitas enzim SGPT dan SGOT secara nyata. Namun tidak memberikan perubahan aktivitas enzim ALP. Dosis 1,2 g/kg bb lebih cepat menurunkan SGOT dan SGPT dibandingkan dengan dosis 0,8 g/kg bb. Infus akar daruju tidak memberikan efek yang nyata terhadap gangguan bendungan saluran empedu (Asmawati FF WIDMAN, 1990)

Contoh Pemakaian

Kanker
Rebus 30-120 g akar daruju jering dan 60-120 g daging sapi tanpa lemak dalam 500 cc air dalam periuk tanah atau panci email dengan api kecil selama 6 jam, sampai airnya tersisa satu mangkok. Jika air mengering sebelum 6 jam, tambahkan air panas secukupnya sambil terus direbus. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi dua untuk dua kali minum, pagi dan sore hari (maisng-masing 1/2 mangkok). Setiap kali minum tambahkan madu secukupnya. Lakukan pengobatan setiap hari.

Hepatitis akut dan kronis
Iris 60 g akar daruju yang telah dikeringkan tipis tipis. Masukkan ke dalam panci email, lalu tuang 500 cc ke dalamnya. Rebus dengan api kecil sampai airnya tersisa 100 cc. Setelah dingin, saring dan airnya dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari. Setiap kali minum dapat ditambahkan madu secukupnya.

Luka terkena pisau beracun
Kunyah akar kering sampai halus, lalu bubuhkan pada luka dan balut dengan kain perban. Ganti 2-3 kali sehari.

Bisul
Giling empat butir daruju sampai menjadi bubuk. Seduh dengan air secukupnya, lalu minum sekaligus. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Cacingan
Giling 2-5 butir daruju sampai halus. Seduh dengan 1/2 cangkir air panas. Setelah dingin, minum sekaligus. Pengobatan ini dapat dilakukan selama 2-4 hari berturut-turut.

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Hd.

No comments:

Post a Comment