Friday, June 12, 2009

Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.)


Tumbuhan ini berasal dari suku Piperaceae. Sinonimnya P.longaum BI., P. officinarum (Mig.) DC., Chavica officinarum Mig., C. maritima Mig. Di Sumatera, tumbuhan ini disebut lada panjang, cabai jawa, c.pajang. Di Jawa, namanya cabean, cabe alas, c. areuy, c.jawa, c.sula. Di Madura dinamai cabhi jhamo, c.ongghu, c. solah. Sedangkan di Sulawesi namanya cabia (makasar).

Uraian Tumbuhan


Cabe jawa merupakan tumbuhan asli Indonesia, ditanam di pekarangan, ladang, atau tumbuh liar di tempat-tempat yang tanahnya tidak lembab dan berpasir seperti di dekat pantai atau di hutan sampai ketinggian 600 m dpl.

Tumbuhan menahun, batang percabangan liat, tumbuh memanjat, melilit, atau melata dengan akar lekatnya, pajangnya dapat mencapai 10m. Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung meruncing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan alas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8,5-30 cm, lebar 3-13 cm, hijau.

Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari betina. Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil, permukaan tidak rata, bertonjol teratur, panjang 2-7 cm, garis tengah 4-8 mm, bertangkai panjang, masih muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna berturut-turut menjadi kuning gading dan akhirnya menjadi merah, lunak, dan manis.

Biji bulat pipih, keras, cokelat kehitaman. Perbanyakan dengan biji setek batang.

Sifat dan Khasiat


Buah rasanya pedas dan panas, masuk meridian limpa dan lambung. Cabe jawa berhasiat untuk mengusir dingin, menghilangkan nyeri (analgesik), peluruh keringat (diaforetik), peluruh kentut (karminatif, stimulan, dan afrodisiak.

Akar cabe jawa pedas dan hangat rasanya, berhasiat sebagai tonik, diuretik, stomakik,dan peluruh haid (emenagog).

Kandungan Kimia


Buah cabe jawa mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmetic acids, tetrahydropiperic acids, 1-undecylenyl-3, 4-methylenedioxy benzene, piperidin, minyak asiri , N-isobutyldeka-trans-2-trans-4- dienamide, dan sesamin. Piperine mempunyai daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi, dan menekan susunan saraf pusat.
Bagian akar mengadung piperine, piplartine, dan piperlonguminine.

Bagian yang Digunakan

Buah yang sudah tua tetapi belum masak, akar, dan daun, dikeringkan.

Indikasi


Buah cabe dapat digunakan untuk mengatasi: kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, sukar buang air besar pada penderita penyakit hati, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia, dan tekanan darah rendah.

Bagian akar dapat digunakan untuk: kembung, pencernaan terganggu, tidak dapat hamil karena rahim dingin, membersihkan rahim setelah melahirkan, badan terasa lemah, stroke, rematik, gout, nyeri pinggang.

Daun dapat digunakan untuk mengatasi: kejang perut dan sakit gigi.

Cara Pemakaian


Buah sebanyak 2,5-5 g dijadikan pil atau direbus, lalu di minum untuk pemakaian luar, buah dijemur kering lalu digiling menjadi bubuk. Bubuk ini dihirupkan melalui hidung atau dimasukkan ke gigi yang berlubang (karies dentis). Juga digunakan untuk rematik dan parem setelah melahirkan.

Akar sebanyak 2,5 g direbus, atau dijadikan pil, bubuk. Pemakaian luar untuk obat luka dan sakit gigi. Daun untuk obat kumur pada radang mulut.

Contoh Pemakaian


Neurastenia.

Cabe jawa 6 butir, rimpang alang-alang 3 batang, rimpang lempuyang ¾ jari, daun sambiloto segar 1 genggam, gula enau 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 kali, masing-masing ¾ gelas.

Masuk angin.

Cabe jawa 3 butir, daun poko (Mentha arvensis L) dan daun kesumba keling (Bixa orellana L.), masing- masing ¾ genggam, gula enau 3 jari. Bahan-bahan tersebut dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin saring, lalu minum 3 kali sehari @ ¾ gelas .

Membersihkan rahim setelah melahirkan, obat kuat.

Akar kering cabe jawa sebanyak 3 g digiling halus. Seduh dengan air panas, hangat-hangat diminum sekaligus.

Pencernaan tergangu, batuk, ayan, demam sehabis melahirkan, menguatkan lambung, paru dan jantung.

Buah cabe jawa kering sebanyak 5 g ditumbuk halus. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk merata, lalu di minum sekaligus.

Sakit gigi.

Daun cabe jawa yang segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu ditumbuk. Seduh dengan ½ gelas air panas. Selagi hangat disaring, airnya dipakai untuk kumur-kumur.
Akar lekat dikunyah beberapa saat, lalu di buang.

Kejang perut.

Daun cabe jawa segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu ditumbuk. Seduh dengan 1 gelas air panas. Selagi hangat disaring lalu diminum sekaligus.

Urus-urus untuk penderita penyakit hati.

Cabe jawa 3 butir dan rimpang lempuyang seukuran ibu jari ditumbuk. Tambahkan 1 sendok makan air matang sambil diaduk rata, lalu peras dan saring. Airnya diminum sekaligus.

Demam.

Buah yang kering sebanyak 3 g digiling halus, lalu diseduh dengan ½ gelas air panas. Kemudian minumlah bersama ampasnya selagi hangat.

Catatan:

Penderita panas dalam dan perempuan hamil dilarang minum ramuan tumbuhan ini.

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1, dr Setiawan Dalimartha, Trubus Agriwidya, Anggota Ikapi, Jakarta, 1999.

No comments:

Post a Comment